"Sejatinya cinta bukanlah hal yang sepele. Jangan mempermudah hal itu hanya dengan memberikan janji."
- M. A. Fakhri --
-
-
-
-
-
"Makasih, ustadzah."
"Afwan, Neng. Jaga diri, ya. Saya juga mohon maaf atas perilaku Neng Nia selama seminggu ini."
Inayah tersenyum tipis dan menunduk, mengangguk - angguk dan mengacungkan jempolnya "Tenang ustadzah! Itu wajar kok! Kalau gitu, Inayah pamit yaa"
Setelah selesai berpamitan, Inayah dan Fakhri masuk ke dalam mobil. Inayah sudah mengambil posisi ternyaman nya dan malas untuk beranjak, Fakhri hanya bisa pasrah melihat sikap gadisnya itu.
Se marah apapun Inayah, dia tetap mau melupakan masalah walau berat,dan ya.. Rasa gengsinya yang teramat besar membuat Fakhri sedikit kerepotan untuk berbaikan, tapi tidak apa.
Inayah mengangkat kakinya dan duduk dengan posisi yang rakus, Fakhri hanya bisa menggelengkan kepala, ternyata istrinya ini sama nakalnya seperti gadis-gadis yang pernah ia baca di beberapa novel remaja.
"Humairah mau mampir buat beli jajanan, gak? Takutnya macet di jalan" Fakhri memulai pembicaraan
"Kalau mau mampir, enaknya jajan apa?" tanya Inayah bingung
Fakhri menoleh ke arah kaca jendela mobil,berusaha mencari jawaban lain selain kata 'terserah'
"Humairah sukanya apa?"
"Banyakk" jawab Inayah antusias
"Salah satunya?"
"Jajanan kue basah, itu favorit bangett" jawab Inayah semangat, "Kalau yang pedes pedes, semuanya juga sukaa. Tapi biasanya jarang ada yang dagang seblak di area gini, jadi kita beli bacil aja atau cilok, atau cimol" sambungnya
Fakhri terkekeh mendengar jawaban Inayah yang membludak, pak supir sampai menggelengkan kepala, "Kalau mau semuanya, mending kita mampir ke pasar aja atuh, Neng. Sekalian beli oleh oleh buat orang rumah" seru pak supir
"Iya juga, boleh pak"
"Sip, kalau gitu kita ke pasar ya?"
"Iya."
Selama perjalanan menuju pasar terdekat, Inayah terus menatap layar gawainya itu
"Gue mau balik sekarang, lo udah masuk kuliah?"
"Belom, Nay. Lo udah daftar kuliah kan? Soalnya beberapa hari lagi tutup"
"Hah? Gue? Kuliah?"
"Iya"
"Ziana, lo pura-pura gak tau apa gimana sih?"
"Gue udah nikah! Gue bakal keteteran kalo sambil kuliah!"
"Gak mau gue kuliah, capek."
"Lagian, pergaulan di dunia perkuliahan aneh. Takut gue"
"Yaelah lo ga asik. Masa langsung nyerah sih? Semangat dong! Gue yakin ustadz Fakhri gak diem aja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKHRI ✔️
General FictionKisah sederhana tentang seorang ustadz muda yang terlibat janji perjodohan dengan seorang gadis SMA. Akankah semuanya berjalan sesuai rencana? Apakah perjodohan ini benar benar terjalin sesuai harapan? Ataukah ....