"Halo, Inay"
"Ya, Zian?"
"Inay, kamu kenapa BT gitu?"
Inayah tidak ingin perjodohannya diketahui oleh siapapun, termasuk Ziana.
"Oh, gw cuma lagi gak enak badan. Besok sekolah kan?"
"Iya, tapi kalau lu sakit jangan maksain lah"
"Gak deh, lagian besok praktek, gak mau kelewatan gw, ntar lagi naik kelas"
Belum sampai 15 mnt mereka berbincang-bincang di telfon, Ayahnya Inayah memanggilnya untuk membicarakan akad, "sebentar, ayah!"
"Zian, gua tutup telpnya dulu ya"
"Oh, iya oke"
"Maaf ya"
"Dih, santai aja kalii"
"Assalamu'alaikum" Inayah cepat² memutuskan sambungan telfon itu dan bergegas menghampiri pria paru baya itu.
"Ada apa, yah?" Inayah kembali berkeringat ketika melihat ayahnya memakai baju formal di malam hari seperti ini, "duduk" jawab ayahnya singkat
Inayah mengikuti arahan ayahnya dan duduk disamping sang ibunda, berharap mendapatkan pertolongan darinya, dan ternyata sang ibunda tetap memihak ayah
"Nak, mungkin kamu akan dijodohkan saat usiamu menginjak 19 thn"
Inayah terkejut bukan main, pasalnya usia Inayah akan bertambah bulan depan, dan itu adalah bulan sebelumnya adalah bulan kenaikan kelasnya Inayah
"Ayah, gak salah? Inayah masih SMA!"
"Kemarin ustadz Fakhri bilang, dia mau nunggu Inayah lulus SMA!"
"Inayah udah berat hati nerima perjodohan ini,jadi tolong terima persyaratan yang Inay kasih!"
Ayahnya tak mampu berkata kata, kedua orangtua Inayah tidak salah menerima perjodohan ini karena ustadz Fakhri adalah laki² yang baik bagi Inayah, Inayah juga perempuan yang terjaga dan baik, bahkan nilai akademik Inayah juga diatas rata², mereka sekilas terlihat cocok, dan bahkan sangat cocok.
Tidak salah bagi Inayah memberikan persyaratan, karena pihak laki² sendiri sudah mempersilahkan hal itu,hanya saja sang ayah takut kalau Fakhri akan menikahi perempuan lain.Ponsel ayah Inayah berdering, dan ternyata itu berasal dari ayahnya Fakhri, mereka berdua berbincang cukup lama di telfon, saking lamanya Inayah tidak kuat menahan rasa kantuk yang sudah membebani matanya, lalu pergi ke kamar dan tidur
-4.30-
Selesai tadarus Inayah mencoba untuk menghubungi ustadz Fakhri, namun entah bagaimana caranya, bahkan Inayah sempat mengendap² ke kamar ayah ibunya demi mendapatkan nomor telfon sang ustadz, tapi ternyata ayah Inayah tidak menyimpan nomor ust. Fakhri.
Hari ini Inayah akan sibuk dengan ujian harian berbasis praktek, dan dia rasa dia akan melupakan masalah perjodohan itu, tapi ditengah² perbincangan para gadis, harus menyelipkan kata kata perjodohan yang membuat Inayah kembali teringat akan kasusnya yang begitu membuat dirinya ada dalam dilema yang berat.
Sebulan berlalu, tidak terasa dia telah memasuki kelas 12, dan hari ulang tahunnya tidak lama lagi, hari ini Inayah memutuskan untuk jalan pagi agar fikirannya fresh dan tidak terbebani apapun
"Bu, Inay joging dulu"
"Hati hati, teh"
"Iya, bu"
Pagi itu dimulai dengan kebahagiaan, dia merasa bahwa hari ini akan terasa ringan dan tidak seberat lalu, selesai joging Inayah memutuskan untuk pergi main ke rumah temannya, hampir seharian dia berada disana sampai lupa kalau ini sudah sore
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKHRI ✔️
General FictionKisah sederhana tentang seorang ustadz muda yang terlibat janji perjodohan dengan seorang gadis SMA. Akankah semuanya berjalan sesuai rencana? Apakah perjodohan ini benar benar terjalin sesuai harapan? Ataukah ....