18. Lingkungan Baru

16 3 6
                                    

Udah siap baca?
Kali ini kita coba to the point, okay?

Bismillah dulu, soalnya auto konflik seriusnya dari sini nihhh wkwkwkwk

Siap? Ya udah, ayo!

-

-

-

-

"Padahal waktumu banyak banget kemarin - kemarin buat nyiapin ini semua, kemana aja ?" gerutu Fakhri

"Idih? Kemarin - kemarin aa gak inget gitu kita ngapain aja?" Inayah melempar pertanyaan yang serupa pada Fakhri

Cowok itu mengerut kesal, "Loh? Bukannya kita di rumah terus?"

Inayah menggelengkan kepala heran, "Kita itu sibuk sama acara kajian aa, offline-online-offline-online. Kepala Inay masih kerasa pusing sampe sekarang gara gara jadwal aa yang padat itu!"

Inayah memijat kedua alisnya, Fakhri hanya dapat tertawa melihat tingkah Inayah yang gregetan itu.

"Iya iya, maaf"

"Tapi udah siap kan sekarang?"

Inayah mengangguk.

"Ya udah, ayo."

"Aa." Inayah memanggil Fakhri dengan nada rendah, Fakhri membalikkan tubuhnya.

"Kenapa?"

"Em, itu ...."

"Disana, Inay harus ngapain?"

*****

Seluruh mata tertuju pada dua pengantin itu. Ya, mereka memang bukan pengantin baru dan bukan juga satu satunya mahasiswa/i yang sudah menikah. Yang menjadi sorotan publiknya adalah gadis berpakaian sederhana yang bersanding dengan seorang ustadz ternama, orang - orang seperti ingin bertanya "Gimana ceritanya tu cewek jadi istri ustadz?!"

Setelah cukup lama semua orang menatap mereka, akhirnya Fakhri menarik Inayah ke area kampus.

"Tu cewek pake pelet apaansih?"

"Hahaha! Bisa bisanya ust. Fakhri nikah sama cewek modelan kek gitu, mending sama gue!"

"Nyadar bego! Mending lah sama tu cewek daripada sama lo!"

"Heh, diem lo ya! Gue ini gak ada kurangnya! Gue jago fashion, gue juga modern, gak kampungan dan cool. Ya kali saingan sama cewek kek gitu!"

Inayah mengepal tangannya erat, berusaha menahan emosi di pagi yang cerah saat ini.

"Banyak bacot mereka."

"Stttt, jangan ngumpat gitu, Humairah!" bisik Fakhri

"Aa sih! Punya nama kok terkenal banget, kesel jadinya."

Fakhri menggelengkan kepala, terkekeh mendengar keluhan Inayah.

*****

FAKHRI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang