"Suatu musibah bagi mu, jika orang yang kau cintai, ternyata dia mencintai orang lain."
- M. A. Fakhri --
-
-
-
"Nanti kalau mau pulang, telpon aa aja, ya?"
"Siap, bos!"
"Sip."
Fakhri mengelus puncak kepala gadis itu, kemudian membiarkan dia berjalan menjauhi dirinya.
"Aa percaya kamu, Humairah." batinnya
"WOI INAY!!!"
"INAYAH!"
"HEIII!!"
"KAMPRET, JAWAB WOI!!"
Teriakan gadis itu benar benar membuat gendang telinga Inayah merintih kesakitan, bisa-bisanya dia berteriak sementara jarak mereka hanya sekitar tiga meter.
"Berisik bege!"
"Hehe, ya maaf"
"Lagian lo bukannya nyaut malah trobos ae!"
Inayah memutar malas kedua bola matanya, "Ayo ke kantin! Gue laper."
Inayah menarik tangan yang sedari tadi ada di sampingnya, Ardila tertawa ketika sahabat barunya itu tidak menyadari siapa tangan yang dia tarik
"Lo itu kalau gak gue tarik gini gak akan jalan! Ngeselin."
"Gak ditarik juga gue mau kok jalan sama lo." suara berat itu membuat Inayah terkejut. Spontan dia melepaskan pegangannya dan melirik ke asal suara
"ANGKASA?!"
"Hehe, lo gak sarapan?" tanya Angkasa mengalihkan topik pembicaraan.
"S- sejak kapan lo-"
"Ayo, gue traktir!" Angkasa memegang tangan Inayah dan menariknya, tak ingin hal yang sama terulang lagi, Inayah pun melepaskan pegangan itu
"Lepasin gue, Sa."
Angkasa terdiam, "Kenapa?"
"Oh, suami lo cemburu?" tanya Angkasa sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKHRI ✔️
General FictionKisah sederhana tentang seorang ustadz muda yang terlibat janji perjodohan dengan seorang gadis SMA. Akankah semuanya berjalan sesuai rencana? Apakah perjodohan ini benar benar terjalin sesuai harapan? Ataukah ....