24. You Are Sweet As Honey.

16 4 41
                                    

Holaaaaa, masih lanjut baca? Keren, makasih yaa😭💗

Udah sejauh ini, kasih bintangnya donggg, biar gak sepi

Oke, happy reading-!

Oke, happy reading-!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

Setelah selesai menjadi seorang mahasiswi, Inayah malah menjadi bosan kelewat batas. Padahal selama kuliah, Fakhri letih mendengar keluh kesah Inayah, terlalu banyak tugas lah, belajar nggak memandang waktu dan tempat lah, capek skripsian lah.

Fakhri memijat pangkal hidungnya, kedua alisnya saling bertautan, matanya terpejam seraya terus berdzikir

"Aa kenapa mijetin hidung gitu? Memangnya pegel?"

"Kepala Aa puyeng," jawab Fakhri agak tertekan?

"Oh,"

Fakhri membuka matanya dan menatap Inayah heran, bagaimana bisa dia berkata 'oh' saja?

"Gak mau tau kenapa gitu? Atau nawarin jasa pijat?"

"Palingan puyeng gara gara kejedot setang motor, 'kan?" jawab Inayah menahan tawa

Fakhri memutar bola matanya malas, lalu mendekat ke arah Inayah yang sedari tadi sibuk dengan buku buku novelnya itu.

Inayah yang hanya duduk lesehan sembari bersandar pada kasur, dengan posisi kedua tangan yang memegang buku favoritnya.

Jiwa jiwa buaya darat Fakhri saat ini sedang kumat.

"DIH!"

Inayah terkejut bukan main ketika cowok itu tiba tiba merebahkan tubuhnya dalam pangkuan Inayah, tatapan jail bercampur imut kini menjadi satu, tawanya pecah ketika melihat wajah Inayah yang memerah dan terlihat kesal

"Apa? Mau marah?"

"Mau mukul?"

"Atau, mau... Pel-"

"DIEM!"

Cewek itu menabok mulut Fakhri sebelum dia selesai mengucapkan kalimat berikutnya.

"Ini bukan KDRT, Tapi ini adalah uji coba bela diri!" dia membela dirinya sendiri

Fakhri terbangun dari posisi asalnya, lalu menatap Inayah, "Emmm, gimana ya? Menurut kitab sih...,"

Inayah menelan ludahnya susah payah, gawat! Kenapa jadi membahas kitab?

Ya Allah, Inay cuma bercanda

Nggak dosa kan ya Allah?

Fakhri menahan diri untuk tidak tertawa, walau tenggorokannya sudah terasa gatal, terlebih lagi Inayah terlihat sangat panik.

FAKHRI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang