Kisah sederhana tentang seorang ustadz muda yang terlibat janji perjodohan dengan seorang gadis SMA.
Akankah semuanya berjalan sesuai rencana? Apakah perjodohan ini benar benar terjalin sesuai harapan? Ataukah ....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
-
-
Berlarut dalam kesedihan bukanlah hal yang baik. Islam sangat melarang umatnya untuk terus berlarut dalam kesedihan, karena sesungguhnya segala sesuatu yang bersifat duniawi itu hanya sementara. Jadi, segala kesedihan yang di rasakan, pasti ada kebaikan setelahnya.
"Hari ini Ziana pulang ke Indo! Inay boleh jemput sekaligus main sama dia, ya?" tanya Inayah antusias.
Sebulan telah berlalu, berbagai musibah telah mereka lalui dengan penuh kesabaran.
Teh hangat yang masih tersisa di cangkir kecil itu telah habis diseruput oleh Fakhri, tangannya yang sejak tadi sibuk memegang buku kini meletakan buku itu di atas meja taman.
"Sampai jam berapa?"
"Terserah,"
"Jam 4?"
"Oke!"
Inayah berpamitan dengan Fakhri, wajah Inayah tampak gembira pagi ini. Senyuman yang selalu Fakhri kagumi terukir manis di wajahnya. Mungkin itu adalah alasan mengapa Fakhri mengizinkan Inayah pergi?
"Jaga diri baik baik,"
"Siap bos!" jawabnya sembari memberikan hormat lalu pergi.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu!!!"
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatu,"
"Cantik."
*****
"HALO BESTIEE!!!!!"
Ziana berlari secepat kilat layaknya BoBoiBoy Halilintar. Pertemuan setelah empat tahun berpisah itu sangat sulit.
"Berpelukan dulu dong!" pinta Ziana sembari membentangkan tangannya, tanpa basa basi Inayah langsung memeluk erat sahabat SMA nya itu.
"Lo jadi pendiem ya sekarang?"
"Kalau gue masih pecicilan, kasian doi gue!" balas Inayah sembari melepas kasar pelukannya.
"HAHAHA! SA AE LO!"
Keduanya meledakan tawa saat itu juga, Ziana sangat beruntung berteman dengan Inayah, begitupun sebaliknya. Pertemanan mereka terus berjalan karena mereka merelakan hubungan mereka pada Allah. Perpisahan, pertemuan, semuanya harus terjadi sesuai kehendak-Nya.
