CHAPTER 49 - Lost With Enemy

1.9K 116 11
                                    

Sesuai janji aku kemarin, hari ini aku update Chapter 49 buat kalian. Makasih 100+ komennya. Kalian terbaik 😘

Selamat membaca!

***

Malam ini acara perayaan api unggun dimulai. Para siswa siswi yang sedang menetap di dalam tenda langsung berbondong-bondong mengerubungi bara api unggun, menbentuk formasi lingkaran lebar. Posisi Airell yang awalnya duduk di antara Sharon dan Freya, kini sudah berubah. Karena Ian tiba-tiba datang dan menyuruh Sharon untuk bergabung bersama teman-temannya, jadilah sebelah Airell kosong. Namun itu tidak berlangsung lama, karena setelahnya Tristan berpindah duduk di sana---mengisi tempat Sharon.

"Udah makan malem belum?" tanya Tristan memulai pembicaraan.

Airell menggelengkan kepalanya pelan sembari memeluk kedua lutut di depan dada. "Belum. Lagi gak nafsu makan."

Tristan pun menoleh, memusatkan pandangannya kepada gadis itu. "Kenapa gak nafsu? Mau gue suapin?"

Sontak Airell memutar kedua bola matanya malas. "Kalo disuapin sama lo yang ada gue tambah gak nafsu, Tan."

Tawa renyah Tristan menguar sering dengan acara api unggun yang akan segera dimulai. "Kejam amat itu mulut. Untung gue sayang."

"Baik, selamat datang dan selamat malam diacara puncak kita, yaitu perayaan malam api unggun!"

Suara Mrs.Yogi dan tepukan tangan para siswa siswi mengalihkan perhatian Airell dan Tristan, membuat keduanya langsung mengarahkan pandangan lurus ke arah guru yang tengah memberi sambutan itu.

"Dikesempatan kali ini, saya akan berperan sebagai MC, atau bisa juga pemandu acara. Apa kalian sudah siap?"

"Siap, Mr!" jawab mereka serentak.

"Baiklah kalau begitu. Untuk memulai acara hendaknya kita berdoa sebelum melangkah lebih jauh. Berdoa dimulai."

Usai mengucapkan kata-kata doa di dalam hati masing-masing, mereka kembali mengangkat wajahnya.

"Doa selesai. Baik, di sini Mr.Yogi akan menjelaskan terlebih dahulu rangkaian acara yang akan dilangsungkan selama perayaan malam api unggun. Jadi untuk yang pertama, kalian semua membentuk kelompok masing-masing jumlahnya lima orang."

Tiba-tiba David mengacungkan tangannya. "Mr! Lima orang itu satu kelas semua atau boleh beda kelas?"

"Bebas. Kalian bebas memilih siapa saja yang ingin kalian jadikan anggota kelompok. Sampai sini ada yang ingin bertanya lagi?"

"Tidak ada, Mr!"

"Oke, untuk step kedua, masing-masing anggota kelompok harus memiliki ketua. Tujuan ketua nanti untuk apa? Ketua di sini akan bertugas membimbing dan menuntun anggotanya sesuai peta yang akan membawa kalian selama jelajah malam."

Seketika semua orang dibuat terperangah oleh ucapan Mr.Yogi. Airell sendiri hanya menatap datar ke depan meskipun seluruh teman-temannya mulai berisik dan panik karena ketakutan.

"Darl, lo gak takut kaya mereka?" bisik Tristan di samping telinga Airell.

"Engga. Buat apa takut? Lagian udah ada petanya."

"Bukan gitu maksud gue."

Airell menoleh Tristan sekilas. "Terus?"

"Ya, emang lo gak takut apa waktu jalan di tempat gelap kaya gini? Nanti kalo lo liat sesuatu yang menyeramkan gimana?"

"Lo maksudnya?"

Tristan berdecak sambil menatap jengah ke arah gadis di sebelahnya. "Cowok ganteng kaya gue gini mana mungkin serem. Yang ada gue tuh kaya angel, baik hati dan penyayang. Apalagi kalo sama lo."

HI ANTAGONIST!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang