CHAPTER 22-I'll be there for you

1.6K 104 3
                                    

Airell memegangi dadanya yang masih berdegup kencang,"Sialan, jantung gue kenapa jadi murahan gini, sih?" gerutunya setelah berhasil meninggalkan Tristan.

Airell berjalan menuju tempat semula. Dia memilih bergabung bersama Sharon, Carissa, juga Freya.

"Hi, bestie!"

Carissa mencibir,"Mentang-mentang udah diakuin jadi sahabat Airell, sekarang pake panggil bestie segala."

Sharon menatap Carissa sengit,"Lo sirik banget, sih!"

Airell terkekeh. Dia cukup bahagia malam ini, setidaknya untuk malam ini.

"Gimana pestanya? Suka ngga?"

"Lo emang jagonya sih dalam nentuin mewah dan berkelasnya, Rell. Gue akuin itu," sahut Freya.

"Hai, Rell! Happy birthday buat lo." Bianca muncul tanpa diundang di hadapan Airell. Seperti biasa, dia datang bersama ketiga anteknya.

"Ngapain lo ke sini? Bukannya lo ngga diundang?"

"Bener kata Risa! Lo kan ngga diundang? Ngapain dateng?"

Bianca menunjukkan senyum smirknya di depan Airell,"Well, gue ke sini buat ngasih hadiah ke Airell pastinya. Hadiah istimewa," ucap Bianca dengan senyum liciknya.

"Pergi lo dari sini. Gue ngga nerima tamu kaya lo."

"Jangan pelit, Rell. Gue juga pengin nikmatin pesta lo. Keep calm." Bianca meninggalkan Airell diikuti ketiga temannya.

"Rese banget cewe freak itu!" sungut Freya.

"Kita liat, apa yang bakal dia lakuin."

Flashback

"Udah nemu belum hal yang bisa bikin Airell mati kutu malem ini?" tanya Bianca tidak sabaran.

"Belum, Bi. Gue nggak nemu-nemu dari tadi," balas Kia.

Tiba-tiba, Jasmine menyahuti.

"Liat deh ke sana. Bukannya dia Alice? Adik kelas yang pernah kita bully sekaligus jadi target Airell?" Sembari menunjuk ke arah Alice.

Di seberang sana, Alice sedang berjalan sendiri di luar hotel. Dia menunggu Chika yang katanya on the way namun belum juga sampai.

Melihat Alice menggandeng seorang perempuan masuk ke dalam ballroom hotel, Bianca menyipitkan matanya.

"Kenapa cewe itu diundang ke pestanya Airell? Bukannya dia mainan Airell?" ujar Bianca

Zia menjawab,"Aneh juga sih. Apa kita targetin dia aja buat bikin pesta Airell hancur?"

"Boleh juga. Gimana caranya?"

Zia membisikkan sesuatu di telinga Bianca. Bianca tersenyum mendengar ide dari Zia. Senyum liciknya mulai tampak.

"Bagus juga ide lo. Boleh dicoba."

Flashback off

Bianca, Jasmine, Kia dan Zia mendekati Alice yang kebetulan sedang seorang diri di dekat meja khusus hidangan.

"Hai, Lice! Lo sendirian?" sapa Jasmine lebih dulu.

Alice tersenyum kikuk,"Iya, aku lagi nungguin Chika, Kak."

Alice menjadi canggung ketika mendapati keempat senior yang sempat merundungnya, kini tiba-tiba menyapa. Dia ingin pergi mencari Chika, tapi takut dikira tidak sopan kepada yang lebih tua.

"Lice, lo mau nggak gue mintain tolong?" Gantian Bianca berbicara. Dia mulai melancarkan aksi liciknya untuk menjebak Alice di acara ulangtahun Airell.

HI ANTAGONIST!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang