CHAPTER 33 - Romansa Nonton Film

1.4K 90 1
                                    

Sepulang sekolah, Alice menunggu kedatangan pria itu di tempat biasa mereka bertemu. Rooftop sekolah. Alice tidak ingin membiarkan kecanggungan ini terus berlarut. Melihat kehadiran Arsen, Alice bergegas mendekat.

"Akhirnya kamu dateng juga."

Arsen menatap Alice datar.

"Ada apa?"

Alice menghembuskan nafasnya pasrah. Arsen masih marah.

"Aku mau jelasin semua ke kamu. Tentang, hubungan aku sama Kak Airell."

Arsen tetap diam sambil membiarkan Alice untuk bicara.

"Maaf aku nggak cerita ke kamu. Awalnya aku berniat cerita mengenai masalah ini. Tapi, aku takut kamu berpikiran sebaliknya." Alice menunduk, meremas-remas jarinya di bawah.

"Hak lo mau cerita atau engga. Gue hargai itu."

Perlahan wajah Alice kembali mendongak. Senyumnya mengembang mendengar jawaban Arsen.

"Makasih, Kak. Aku nggak mau kamu salah paham lagi sama aku. Maafin aku, ya?"

"Iya."

Ada satu hal lagi yang masih mengganjal di hati Alice. Namun dia ragu ingin menanyakannya.

"Kak, aku liat waktu kamu peluk Kak Airell kemarin."

Tidak ada yang berubah dari raut Arsen saat Alice melontarkan pertanyaan tersebut. Tetap sama, datar.

"Gue nggak bermaksud lain."

Alice tersenyum simpul,"Iya Kak, aku tau."

Langkah Arsen mendekati Alice. Mengambil satu tangan Alice untuk Ia genggam.

"Jangan cemburu. Gue nggak ada apa-apa sama Airell."

Alice lega, hatinya menjadi tenang setelah mendengar jawaban dari kekasihnya. Alice memeluk Arsen erat, mencari kenyamanan pada dekapan Arsen.

"Aku sayang Kakak."

Di balik tembok, seseorang tersenyum sinis memperhatikan interaksi Alice dan Arsen. Dengan santainya, dia merogoh sebungkus rokok lalu mengambilnya satu batang.

"Pacaran kok di rooftop sekolah."

***
Di perjalanan menuju parkiran motor, Arsen lebih dulu berpisah dengan Alice. Supaya tidak terlihat orang lain, Alice memilih pulang bersama supir. Mata Arsen mendapati Airell sedang duduk di depan lobi sekolah seorang diri. Arsen ingin mengabaikan gadis itu seperti biasa, tapi kali ini dia malah menghampiri Airell.

"Pulang sama siapa?"

Airell mengalihkan perhatiannya pada seseorang di depan. Begitu melihat Arsen, Airell terkejut.

"Lo ngapain di sini?"

"Pulang sama siapa?" ulang Arsen tanpa menghiraukan pertanyaan Airell.

"Lagi nungguin Liam tapi lama banget."

Kebetulan ketiga teman Airell sedang menjenguk Mami Sharon sepulang sekolah tadi, karena itu Airell hanya menunggu Liam sendirian.

"Pulang bareng gue."

Airell semakin tidak mengerti dengan sikap aneh Arsen kali ini.

"Lo salah minum obat?"

"Gak."

Teringat kejadian semalam, Airell mulai memahami perubahan sikap yang tak biasa dari Arsen.

"Lo kasihan sama gue karena semalam? Gue kasih tau lo sekarang, gue nggak perlu dan nggak butuh dikasihani. Apalagi dikasihani sama lo."

HI ANTAGONIST!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang