CHAPTER 20-Birthday Card

1.4K 82 11
                                    

Freya, Sharon dan Carissa dengan semangat membagikan undangan ulang tahun kepada seluruh teman kelas mereka. Hari ini adalah hari ulang tahun Airell. Si Gadis yang berulangtahun hanya diam, mengekori ketiga temannya sedang membagikan birthday card.

"Dateng ya, guys! Ulang taun Airell bakal dirayain di Hotel Diamond, jadi kalian harus dateng!" seru Carissa semangat.

" Dress code nya menyesuaikan dengan tema ya, glamour and shine," sambung Sharon.

Seisi kelas heboh dengan undangan ulang tahun Airell. Bagaimana tidak, pesta kali ini sangat mewah! Mereka bahkan tidak sabar untuk menanti malam ini.

"Gue pasti dateng kok, Rell," sahut Erlan.

Airell mengangguk malas. Kedua tangannya terlipat bersedekap dada. Gayanya benar-benar seperti bos.

"Sekarang kita ke kelas Kak Arsen, yuk!" Sharon yang paling excited di sini. Dia menarik tangan Airell menuju kelas dua belas IPA 1.

Mereka berempat sampai di depan kelas 12 IPA 1, orang-orang di dalam sana sedang asik dengan kegiatan jam kosong nya. Sharon lebih dulu menarik Airell agar masuk ke dalam, diikuti Freya dan Carissa.

Geng Arsen berkumpul di bangku belakang. Sharon melangkah mendekati mereka sembari menarik pergelangan tangan Airell.

"Kak Ian!"

Ian mengalihkan pandangannya dari ponsel,"Iya She?"

Sharon tersenyum malu bersitatap dengan Ian,"Aku mau ngasih undangan buat Kak Ian, eh maksudnya undangan Airell," ucap Sharon gugup.

Ian terkekeh geli,"Airell atau kamu yang ulang tahun?"

"Wah, sejak kapan lo pake aku-kamuan! Kalian taken ya?" heboh Agam, dia bahkan mengalihkan perhatiannya dari game online yang masih Ia mainkan.

"Apa sih, engga kok," elak Sharon.

"Jadi, ada apa kalian kesini?" Bastian membuka suara.

"Gue mau kasih undangan buat kalian." Airell merebut birthday card dari tangan Sharon, lalu menyerahkan satu persatu.

Arsen masih fokus dengan ponselnya, Airell merebut paksa ponsel Arsen dari genggamannya,"Nih. Undangan ulang tahun gue, lo harus dateng. Karena lo bakal jadi orang spesial di ulang tahun gue nanti." Airell menyodorkan birthday card di hadapan Arsen.

Namun, Arsen tetap bergeming. Airell yang geram memilih menaruh paksa birthday card tersebut di tangan Arsen.

"Kalian harus dateng, gue tunggu nanti malam."

"Kita pasti dateng, tenang aja, Rell," sahut Edwin.

"Kalian mau balik nggak? Gue mau ke kelas Liam dulu," ajak Airell kepada Freya, Sharon dan Carissa.

"Gue di sini dulu ya, Rell." Sharon masih di tempat, duduk bersebelahan dengan Ian.

Carissa berdecih,"Dasar budak cinta,"

"Ris, iri ya? Sini sama gue," ledek Edwin, disusul gelak tawa dari Agam dan Ian.

"Rese lo!"

"Gue ikut lo ke kelas aja, Rell," ajak Freya.

"Carissa, sini duduk di sebelah gue. Biar lo ngga kesepian,"

Carissa memandang Sharon jengah. Dia memilih mendudukkan tubuhnya di sebelah Edwin. Edwin menyunggingkan bibirnya,"Katanya ngga mau deket-deket sama gue,"

Matanya melirik tajam,"Diem. Gue cuma numpang duduk."

Baru saja keluar dari kelas Arsen, Airell berpapasan dengan Bianca dan teman satu gengnya. Airell menghiraukan, namun langkahnya terhenti ketika Bianca merebut birthday card dari tangannya.

HI ANTAGONIST!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang