CHAPTER 36 - Different

1.5K 87 15
                                    

Playlist song - Terlanjur Mencinta 'Tiara Andini'

Aku tlah tau kita memang tak mungkin, tapi mengapa kita selalu bertemu

Aku tlah tau hati ini harus menghindar, namun kenyataannya ku tak bisa

Maafkan aku, terlanjur mencinta

***

Airell mengedarkan pandangannya ke sekeliling Cafe, mencari keberadaan ketiga temannya. Melalui grup yang berisi dirinya, Sharon, Carissa dan juga Freya, mereka bersepakat akan bertemu di sini.

"Rell!" Airell menoleh ketika mendengar panggilan Sharon, dia menemukan Sharon sedang melambaikan tangan ke arahnya.

Begitu Airell mendekat, kebingungan langsung menyertai saat mendapati gerombolan Arsen juga berada di situ.

"Sini, duduk," panggil Sharon sumringah.

Airell menautkan kedua alisnya pada Sharon,"Lo bilang ini quality time kita? Kenapa ada mereka?"

Sharon menggaruk tengkuknya kikuk mendengar nada tak suka Airell. Sebenarnya tujuan Sharon ke sini mengajak Airell adalah..

"Ya kali gue gak dateng, kan ini acara gue sama Sharon," seru Ian lalu merangkul bahu Sharon sengaja, membuat sang empu mendelik malu. "Gue sama Sharon jadian loh."

"What?" pekik Airell tak sengaja. "She, jelasin sama gue sekarang."

Sharon melepaskan rangkulan Ian dari bahunya dan berdiri mendekati Airell yang senantiasa berdiri menatap tajam kepadanya. "J-jadi gini, sebenernya alasan gue ngajak kalian e-emang karena itu sih," ungkap Sharon sedikit terbata. Tak tahan lagi melihat alis Airell menukik tajam, Sharon memeluk lengan Airell. "Sorry gue boong sama lo. Soalnya kalo gue bilang yang sejujurnya lo pasti ragu mau dateng. Maafin gue."

Airell menarik nafasnya pasrah. "Oke. Gue ngerti."

Sharon melebarkan senyumnya sambil menarik tangan Airell untuk ikut duduk di tengah-tengah mereka. Malam ini semua teman-teman Arsen lengkap datang secara serentak, begitu juga teman-teman Sharon. Itu pun butuh banyak paksaan serta sogokan yang Ian berikan supaya teman-teman laknatnya mau datang malam ini.

Dehaman Ian mengalihkan perhatian mereka.

"Berhubung semuanya udah pada dateng, jadi acaranya mau gue mulai aja ya."

"Pake acara-acara segala lo nyet. Berasa mau ijab kabul," seru Agam tiba-tiba.

Ian mengarahkan telunjuknya di depan mulut,"Shttt... diem! Yang dibolehin ngomong saat ini cuma gue sama ayang gue, si Sharon." Ian senyum-senyum saat melirik Sharon di sebelahnya dan membuat Sharon langsung blushing.

"Tepat di hari ini, gue sama Sharon resmi jadian. Mana tepuk tangannya?"

Krik krik

"Lah kok pada diem aja? Ayo tepuk tangan buat gue elah!" protes Ian kesal saat semua teman-temannya hanya duduk sambil memandang Ian aneh.

Sebagai teman yang baik hati, Edwin bangkit dari duduknya seraya menunjukkan senyum termanis yang Ia miliki guna mengucapkan kata selamat untuk Ian.

HI ANTAGONIST!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang