CHAPTER 1-Si Antagonis

4.8K 237 12
                                    

"Airell, nanti kamu berangkat sama Alice ya bareng supir,"

Mereka saat ini sedang sarapan bersama seperti biasa. Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Papa nya, Airell membanting sendok makannya.

"Aku udah kenyang, aku berangkat sendiri pake mobil." Airell mengambil tas nya hendak meninggalkan ruang makan tapi suara Haidar menghentikan langkahnya,"Kamu ngga kasihan sama Alice? Dia murid baru disana, kamu sebagai kakaknya nemenin dia dong,"

Airell berbalik, "Apa peduliku?" Airell kembali melangkahkan kakinya keluar tanpa menggubris panggilan Haidar.

Airell buru-buru menyalakan mesin mobil jazz merahnya lalu tancap gas menuju sekolah. Mobil nya masuk kedalam parkiran khusus mobil, dia menempatkannya di samping mobil lainnya. Saat Airell keluar dari mobilnya, tidak lupa dia membenarkan poni kesayangannya.

Airell berjalan melewati siswa siswi dengan penuh percaya diri seperti biasa. Tatapan matanya yang tajam, dagu yang dinaikan saat berjalan membuat kesan angkuh melekat pada dirinya.

Saat berjalan di koridor sekolah dia berpapasan dengan tiga gadis satu spesies dengannya.

"Rell!" sapa gadis bernama Freya.

"Apa?"

"Gue ada berita penting buat lo,"

"Berita apa?jangan basa-basi cepet,"

"Kemarin ada kakel yang liat lo waktu kita lagi clubbing. Dia punya foto lo waktu lagi ngga sadar!"

"Terus?"

"Bego banget si lo. Dia mau nglaporin lo ke Mrs.Yeji!"

Airell hanya menyunggingkan sebelah bibirnya," Thanks infonya. Gue cabut dulu."

Baru dua langkah berjalan Airell kembali berbalik,"Siapa namanya?"

Sharon buru-buru menjawab,"Bianca!"

Airell melanjutkan langkahnya menuju ruang kelas. Karena sebentar lagi akan diadakan upacara seperti biasa setelah kembali bersekolah di tahun ajaran baru.

***
Semua murid sudah berbaris sesuai kelas masing-masing. Upacara pembukaan segera dimulai, keadaan pun sangat khidmat saat berjalannya upacara. Airell menengok ke kanan kiri mencari seseorang, tetapi yang dia lihat malah orang yang sangat dia benci.

Siapa lagi kalo bukan Alice. Alice berbaris di deretan siswa kelas 10. Saat Airell masih melihat ke arahnya tiba-tiba Alice juga melihat ke arah Airell. Dia tersenyum, namun Airell langsung membuang muka ke arah lain.

Upacara selesai dilaksanakan dengan lancar tanpa kendala hari ini. Alice berniat mencuci tangannya di kamar mandi. Setelah selesai mencuci tangannya, Airell ternyata baru saja keluar dari bilik kamar mandi.
Alice yang melihat pun menyapa,"Kak Airell,"

Tapi Airell mengacuhkannya. Alice memberanikan diri untuk menahan tangan Airell,"Tunggu kak,"

Airell merengut melihatnya, lalu dengan cepat  melepaskan pegangan Alice ditangan nya,"Ngapain si lo?"

"Aku, aku cuma mau bilang kalo nanti waktu istirahat kita ke kantin bareng bisa ngga?" ucap Alice takut.

"Lo udah tau jawaban gue,"

"Tapi aku belum punya temen disini kak, aku takut kemana-mana sendiri,"

Airell semakin muak dengan seseorang didepannya. Tidak taukah dia kalo Airell sangat benci dengannya?

"Gue lupa kasih tau ini ke lo. Jangan pernah berani lo ngaku sebagai adik gue,"

"Kenapa kak?"

"Gue ngga mau mereka tau kalo lo adik gue ngerti!" Habis sudah kesabaran Airell. Karena takut dirinya tak terkendali dia memilih meninggalkan Alice.

Alice hanya bisa menatap sendu punggung Airell yang semakin menjauh,"Alice salah apa sama kakak sampe kakak benci Alice?"

Bel istirahat berbunyi, semua anak keluar berhamburan dari kelasnya menuju kantin untuk mengisi perut masing-masing.

Karena memiliki satu masalah yang belum dia selesaikan, Airell melangkahkan kakinya menuju tempat yang sejak tadi dia tunggu-tunggu.

Kelas 12 IPA 2, dimana lelaki yang dia sukai juga berada disana. Tapi bukan itu yang dia cari saat ini, ada yang lebih penting.

"Mana yang namanya Bianca disini?"
Sebagian orang yang masih berada di kelas itu menoleh bingung ke arah nya.

"Lancang banget lo masuk ke sini tanpa permisi?Lo adek kelas kan?" jawab seorang perempuan salah satu murid di kelas itu.

"Gue nanya mana yang namanya Bianca disini?"

Saat semua hanya diam tidak berani menjawab pertanyaan gadis itu, tiba-tiba datang gerombolan Bianca dan tiga antek-antek nya.

"Gue Bianca.Kenapa?" ucap Bianca dengan menyilangkan kedua tangannya di dada.

Airell maju mendekat ke arah mereka.
"Jadi ini yang berani lancang sama privasi gue?" balas Airell tidak kalah sinisnya. Dia memajukan tubuhnya untuk mengintimidasi Bianca.

Bianca mendorong tubuh Airell yang semakin mendekat,"Kenapa?Lo takut?Ngga salah kan gue ngelaporin kelakuan bejat lo?"

Airell yang mendengar itu murka, dia menjambak rambut Bianca dengan satu tangannya,"Bilang apa lo barusan?bilang apa!"

"Sialan lo." Bianca membalas menarik rambut Airell dengan kedua tangannya. Akhirnya aksi jambak-jambakan pun terjadi. Ketiga teman Bianca mencoba menarik Bianca untuk mundur, yang lain hanya menonton pertunjukan itu sembari mengeluarkan ponsel masing-masing untuk diabadikan.

"Lo berani sama gue hah!"

"Lo kira karena lo senior gue,gue takut gitu sama lo!"

Mereka saling berteriak lalu menjambak satu sama lain. Hingga anak kelas lain yang ikut penasaran pun mendekat untuk menonton. Sampai saat ini hanya Jasmine,Zia dan Kia yang mencoba melerai.

Sampai seseorang masuk menghentikan aksi mereka.
"Berhenti gue bilang!"

   Airell Magdalena Sanjaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Airell Magdalena Sanjaya

HI ANTAGONIST!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang