CHAPTER 13-Arena Balap

1.7K 114 4
                                    

"Gue udah di depan rumah lo,"

Airell menatap pesan masuk yang terpampang di layar ponsel. Dia mendengkus, "Males banget sumpah,"

Dengan rasa malas Airell menuju lemari pakaian untuk memilih baju apa yang akan ia pakai kali ini.

Kemeja biru dongker dengan desain garis-garis lalu celana jins di atas paha dengan sabuk hitam menjadi pelengkapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemeja biru dongker dengan desain garis-garis lalu celana jins di atas paha dengan sabuk hitam menjadi pelengkapnya. Mematutkan diri di depan cermin, mengoles sedikit sentuhan liptint kesukaan di bibir ranumnya.

Selesai

Airell turun segera, di bawah dia berpapasan dengan Meyrose sedang membaca majalah di ruang tamu.

"Mau kemana, Rell?" Pandangannya di alihkan dari majalah.

"Keluar,"

"Jangan pulang kemaleman, sayang,"

Meyrose yakin Airell mendengarkan ucapannya, namun Airell melengos pergi begitu saja.

"Setengah jam," ujar Tristan sambil mengetuk jam tangannya dengan telunjuk, menyadarkan Airell bahwa dia telah menunggu lama.

"Sorry,"

Tristan menyodorkan helm kepada Airell, "Nih pake,"

"Kita mau kemana?"

"Nanti juga tau. Cepet naik."

Selesai memasangkan helm di kepalanya Airell bergegas naik ke atas motor.

"Pegangan, gue mau ngebut,"

"What-"

Belum selesai Airell melanjutkan ucapannya, Tristan sudah lebih dulu melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Airell terpekik kaget merasa tubuhnya terbawa angin karena cepatnya laju kendaraan.

"Lo gila!" Mau tidak mau akhirnya Airell memeluk pinggang Tristan.
Tristan tersenyum saat Airell memeluk tubuhnya. Dia terus melajukan motornya dengan kecepatan yang sama.

"Lo ngga mau turun?"

Airell membuka matanya. Selama di perjalanan dia memang menutup mata karena takut, hingga tidak sadar ternyata  mereka sudah sampai. Mengedarkan pandangannya ke sekeliling. "Kita dimana?"

"Turun dulu."

Setelah menyerahkan helm yang ia pakai kepada Tristan, Tristan segera menggandeng tangan Airell.

Airell yang merasa risih mencoba melepaskan,"Ga usah gandeng tangan gue bisa ngga si,"

"Woi,Tristan dateng!"

Suara lelaki itu menyapa kedatangan mereka, yang lain ikut menoleh ke arah Tristan dan dirinya. Banyak lelaki berkumpul di sini, ada beberapa perempuan juga di sekitar mereka namun sepertinya mereka mirip wanita penghibur.

Tristan ber-tos ria dengan lelaki yang memanggilnya tadi

"Siapa nih, bro? Cewek baru lo?"

Tristan menatap sekilas ke arah Airell,"Calon," bisiknya kepada lelaki itu.

HI ANTAGONIST!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang