08:00am
Manoban Crops
Lalisa Manoban yang sedang berdiri di depan jendela kaca yang besar menghadap pemandangan daerah seoul itu tengah merenung dan berfikir. Tapi apa yang dia fikirkan sekarang ini adalah seseorang yang sangat bermakna dalam hidupnya " Hufttttttt. " dia menghembuskan nafasnya, entah kali keberapa dia melakukan itu. Semenjak pertemuan tidak tersangka beberapa minggu yang lalu Lisa selalu berfikir akan hubungannya dan Jennie kedepan, sebab ini adalah cinta pertamanya dan Lisa belum berpengalaman sama sekali untuk mendapatkan perhatian gadis sepenuhnya.
" Hmm, apa aku ini tampan? Kenapa aku takut Jennie beralih kepada orang lain kalau aku tidak tampan hufttttt! yah walaupun badan aku bukan macam seorang namja asli. " inilah perkara yang sebenarnya Lisa fikirkan. Dia kurang kepercayaan diri, tapi apakah dia tidak tahu bahawa walaupun dengan wajah yang datar kepada sekeliling dia menarik perhatian banyak yeoja mahupun namja.
Untung saja Lisa tidak sibuk waktu sekarang, sebab itu fikirannya selalu kacau dengan hubungan antara dia dan Jennie. Setelah dia berfikir dengan keadaan yang sedang berdiri dia kembali duduk di sofa depan meja kerjanya dan mulai meminum susu coklat yang hangat.
Tokk
Tokk
Tokk
" Masuk!."
Setiausahanya masuk dengan sangat sopan setelah mengetuk pintu boss nya dan setelah itu dia membungkuk di hadapan Lisa. " Duduklah dulu." Ucapnya dan Jimin pun duduk di hadapan Lisa, Jimin mulai membuka satu file coklat yang berisikan suatu surat.
Lisa mengerutkan keningnya apabila dia melihat logo yang terpapar di atas kertas itu. " Ini untuk apa?." Ucapnya dengan datar. " Ehm ini adalah surat permohonan daripada Seoul National University, mereka ingin mencuba nasib dari Nona untuk menjadi penaja utama mereka untuk pelancaran majlis rumah terbuka untuk tahun ini." Ucap Jimin sambil menelan saliva nya kala melihat wajah boss nya tanpa ekspresi. Ia takut kalau-kalau boss nya akan menolak mentah-mentah.
" When?." Ucap Lisa dengan serius sambil terus berfikir. " Ehm, Next Month Miss." Lisa tersenyum sambil mengetuk-getuk jarinya di sofa. Jimin yang melihat senyuaman boss nya itu berasa nyeri sebab cara senyuman Lisa kali ini mempunyai makna yang berarti. " Okey terima permohonan mereka." Dengan santai Lisa ucapkan dan Jimin shock bukan main lagi. Lisa selalunya akan menolak permohonan yang tidak berarti untuknya atau untuk syarikatnya tapi kali ini hanya untuk menjadi penaja utama dan akan mengeluarkan kos untuk sumbangan kepada University itu. " Ekhem, are you sure boss?." Jimin ingin memastikan bahawa keputusan boss nya ini benar.
" Wae? Apa ada masalah dengan itu?. " Tanya Lisa dengan wajahnya kembali datar.
" Ah tidak, tidak nanti saya akan uruskan semua ini dan memberitahu pengarah university tersebut." Lisa hanya mengganguk.
" Ah satu lagi Jimin!."
Jimin seketika berhenti untuk berdiri dan duduk kembali apabila bossnya meminta sesuatu dengan nada tegas. " I...iya Nona?." Dengan gagap Jimin menjawab.
" Saya ingin membeli university tersebut!."
" Memmmm... Membeli Nona?." Dengan tatapan tajam Lisa melihat kearah setiausahanya. " Baaa..baiklah saya akan uruskan hari ini juga." Ucapnya dengan gugup kerana di tatap seperti akan di bunuh.
" Bagus! Khabarkan saya jika sudah membelinya sebelum jam 3 petang!." Di anggukan Jimin.
" Kau boleh keluar." Ucap Lisa dengan santai. Jimin pun dengan cepat berdiri membungkuk dan keluar dari ruangan Lisa dengan santai. Lisa melihat kertas permohonan itu dia mengambil dan membacanya. " Bukan kah ini University yang di tempati Jennie?." Gunamnya sambil tersenyum penuh arti.

YOU ARE READING
My Happiness Only For You - (JENLISA) END
Любовные романыPertemuan seorang pengusaha kaya raya yang berhati dingin dengan seorang pelajar wanita di Seoul National University. Dengan tidak sengaja dipertemuan malah mereka telah jatuh cinta sejak pandang pertama. Cerita ini hanya atas dasar haluan aku dan t...