Dalam seminggu penuh, Jennie selalu akan menemani Lisa untuk terapi berjalan. Kerana tidak mungkin bukan orang yang koma selama 5 tahun lamanya bisa berjalan dengan lancar. Dan selama itulah Lisa tidak henti-henti berusaha agar ia bisa berjalan dengan normal kembali.
Seluruh sahabat dan juga orang tuanya telah menlawatnya di hari Jennie memberitahu bahawa dia sudah sadar dari koma. Yah walaupun Lisa merasa risih kerana mereka semua kompak menangis dalam ruangannya ia hanya menghembuskan nafasnya dengan berat kerana ia tidak tahu bagaimana memberhentikan mereka daripada tidak menangisinya.
Tidak lama setelahnya, Jennielah yang menyuruh mereka semua untuk berhenti nangis dan tentu saja denga ugutan kalau tidak mereka tidak akan berhenti. Seperti saat ini Jennie akan menemani Lisa untuk fisioterapi tapi kali ini di taman rumah sakit dan tentu juga putra mereka ikut sama karna tidak ingin berjauhan dengan daddynya.
Lisa bukan lumpuh tapi di sebabkan dia sangat lama berbaring atas ranjang rumah sakitlah membuat kakinya ngilu.
Dengan senyuman cerah Jeri memerhati pergerakan Lisa yang di bantu oleh Jennie, awalnya ada suster yang akan membantu tapi Jennie tidak ingin dan hanya menyuruh suster tersebut memberitahu apa yang perlu mereka lakukan. Jennie tidak rela Lisa di sentuh oleh suster tersebut.
" Ayo daddy! Daddy pasti bisa."
Teriakkan itu membuat wajah Lisa yang tadinya sangat fokus menjadi tersenyum kerana tingkah anaknya. Setelah beberapa minit akhirnya Jennie membantu Lisa untuk duduk di kerusi roda kerana waktu terapi mereka sudah selesai lalu suster yang akan mengangani Lisa pun melangkah kearah pasangan itu.
" Terapi hari ini sudah selesai nyonya, kemungkinan setelah ini doktor Lee akan memberitahu anda dengan detail kapan Presiden Manoban akan melakukan terapi lagi tapi setakat ini semuanya berjalan dengan lancar. Presiden pun sudah mulai tidak kaku untuk berjalan." Ucap suster tersebut.
Jennie tersenyum lalu menggangukan kepalanya. " Baiklah setelah ini aku akan menemui Doktor Lee." Balas Jennie.
" Kalau begitu saya permisi." Ucap suster itu dengan membungkuk lalu pergi dari sana.
Setelah suster itu pergi Jennie mengelus bahu Lisa dengan lembut dan tersenyum manis melihat kearahnya.
" Aku tidak sabar sekali keluar dari sini." Ucap Lisa.
" Iya, honey. Sebentar lagi kau akan pulang, kita ketemu sama Doktor Lee dulu untuk menyanyakan kondisi kamu."
Lisa menggangukan kepalanya sambil memegang tangan Jennie yang ada di bahunya.
" Wahhh kupu-kupu!." Seru Jeri.
Pria kecil itu terus berdiri dan berlari mengejar kupu-kupu itu. Tapi dia tidak sedar kala tali sepatunya tidak terikat dengan benar dan ia terjatuh.
" JERICHO!!!."
Jennie dan Lisa kaget melihat putra mereka terjatuh lalu belum sempat Jennie berlari kearah putra mereka, Lisa sudah mendahulunya dengan sangat pantas dan melihat kejadian itu Jennie bertambah kaget dan memantung di sebelah kerusi roda itu.
" Kamu tidak apa-apa, sayang?." Panik Lisa.
Pria itu menggelengkan kepalanya lalu melihat kearah Lisa dengan bibirnya sudah melengkung kebawah.
" It's hurt daddy, but I'm okay." Keluhnya.
" Mari daddy liat mana yang sakit." Ucap Lisa dengan khawatir.
Setelah melihat tidak ada luka serius di tubuh anaknya Lisa langsung mengendong Jeri dengan kepalanya bersandar di bahu Lisa lalu ia membalikkan bada melihat kearah Jennie yang masih memantung di sana dengan tatapan shock.
YOU ARE READING
My Happiness Only For You - (JENLISA) END
RomansPertemuan seorang pengusaha kaya raya yang berhati dingin dengan seorang pelajar wanita di Seoul National University. Dengan tidak sengaja dipertemuan malah mereka telah jatuh cinta sejak pandang pertama. Cerita ini hanya atas dasar haluan aku dan t...