12. The Same Nature

1.7K 114 19
                                    

Jennie masih memantung melihat apa yang berada di depan matanya sekarang dengan wajah Mino sudah babak belur, Lisa mencondongkan pistolnya tepat di depan dahi Mino yang sudah tidak berdaya itu.

Mino menoleh siapa yang baru saja datang itu tersenyum dengan penuh kemenangan. Walaupun wajahnya sudah tidak berupa ia merasa akan terselamat kerana melihat keberadaan Jennie. Ia bersyukur kerana Lisa tidak jadi membunuhnya kerana keberadaan Jennie.

" Jennie! My gosh terima kasih tuhan kau menyuruh bidadari menyelamatkan ku." Ucap Mino tidak terlalu kuat tapi bisa di dengari oleh Lisa.

Lisa mengerutkan keningnya mendengar perkataan Mino dan seketika menurunkan kembali pistolnya. Ia melihat kearah Jennie sambil tersenyum.

" Kau sudah bangun baby?." Tanya Lisa dengan lembut.

Jennie hanya diam dan melihat Lisa dan Mino bergantian lalu berjalan perlahan kearah mereka. Kesemua anak buah Lisa melihat Jennie menuju kearah mereka pun memundurkan satu langkah kebelakang.

" Je....Jennie to..tolong bebaskan aku." Ucap Mino dengan memohon.

Sesampai di hadapan Lisa, Jennie menghebuskan nafasnya dan menoleh kearah Mino sambil tersenyum menyeringai.

Seketika tatapan Jennie berubah menjadi gelap dan datar. Ia meraih wajah Mino dengan kasar dan tersenyum jahat dan seketika Lisa membiarkan saja apa yang Jennie ingin lakukan kepada Mino.

" Ehm bebaskan yah? Ah tapi alangkah baiknya kalau aku bersenang-senang dengan mu dulu Mino." Ucap Jennie dengan senyuman yang menyeramkan sampai membuat Mino yang melihat senyuman menyeramkan Jennie untuk pertama kalinya membuat badannya bergetar.

Lisa terkejut mendengar pertuturan Jennie yang agak menyeramkan baginya sebab ini pertama kalinya dia melihat sisi Jennie yang lain. " Sayang bisa aku meminjam pisau bedah mu?." Tutur Jennie dengan nada yang lebut tapi seketika membuat Lisa merinding.

" Ah pi..pisau bedah?." Ucap Lisa tak percaya.

Jennie hanya tersenyum dan mendekatkan diri kepada Lisa dan langsung membelai wajah dan rahang Lisa dengan lembut sambil mengigit bibir bawahnya.

" Bisakan sayang?." Ucap Jennie dengan menggoda.

Lisa yang tadinya terkejut itu di buat luluh seketika dengan mendengar suara Jennie yang begitu lembut dan menggoda membuatnya tersenyum lebar dan menggangukan kepalanya.

Lisa menoleh ke sebelah kanan dan melihat anak buahnya sambil mengkode agar mengambil apa yang di minta oleh calon isterinya tadi. Moment itu tidak lari dari penglihatan Mino yang dari tadi masih shock dengan nada bicara Jennie dan Lisa yang begitu lembut.

" Ini Nona." Ucap anak buah Lisa sambil membungkuk menyerahkan pisau bedah berwarna gold.

Jennie menoleh dan menerima pisau tersebut. " Ah gumawo."

" Sayang kau mau buat apa dengan pisau bedah itu?." Tanya Lisa dengan sangat lembut sambil membelai rambut Jennie.

Jennie yang mendengarkan pertanyaan Lisa itu seketika tersenyum penuh arti sambil melirik sekilas kearah. Mino yang sadar akan pengelihatan Jennie itu membuat rohnya keluar dari dirinya. Jennie mencondongkan pisau itu perlahan kearah pipi kanan Mino dan melihat kearah Lisa.

" Aku ingin bersenang-senang sebentar." Ujar Jennie dengan mengalihkan kembali tatapan menakutkan kearah Mino.

Lisa hanya tersenyum menyeringai dan menggamgukan kepalanya. " As your wish baby." Balas Lisa dengan santai mundur dan duduk di satu sofa mahalnya menghadap kearah Jennie yang akan menjadikan Mino sebagai mangsanya.

Sebenarnya Lisa tidak tahu bahawa Jennie mempunyai sisi kejam yang sangat menyeramkan, ini baru pertama kalinya Lisa merasa takut akan tatapan orang lain yang sangat tajam dan itu hanya berlaku apabila dia melihat Jennie seperti tadi.

My Happiness Only For You - (JENLISA) ENDWhere stories live. Discover now