25. Don't leave

1.2K 85 2
                                    

Dia membuka mata dan terlihat cahaya yang sangat terang. Dia melihat bayangan seorang wanita yang sedang terduduk sambil tersenyum memegangi satu batu nisan, Dia tidak tahu apa yang sedang berlaku. Tiba-tiba, ada tangan mungil yang menarik pakaiannya dan mengiringkan badanya ke sebelah kiri. Dia mengerutkan dahi kala tidak mengenali seorang anak laki-laki yang sekitar usianya 5 tahun lalu ia memerhatikan wajah anak itu dengan terperinci terlihat mata anak itu berkaca-kaca. Ia jadi bingung kerana melihat seorang wanita dan juga anak kecil yang memakai serba putih. Dia memejamkan mata kembali untuk mencernakan kembali apa yang telah ia lihat.

Setelahnya ia buka mata dan melihat cahaya itu lagi dan situasinya masih sama. Dia masih tidak tahu apa-apa. Dia melihat gadis berjubah putih di hadapannya membalikkan badannya.

" J-jennie."

Dan kemudian, dia melihat wajah yang ia kenali. Tanpa dia sedari, pipi nya terasa hangat dengan air mata. Dia melihat gadis itu tersenyum, " Ayo sayang, kita pulang. Daddy sudah tenang di sana." Ungkapan itu jelas dia mendengarkannya tetapi dia tetap tidak faham akan apa yang sedang berlaku dan kenapa anak kecil itu masih mengenggam jubah putih yang ia gunakan. Sekali lagi, dia dapat rasa pegangan pada jubahnya itu makin erat. Lalu anak kecil itu mendongakkan kepala kearahnya dengan bibirnya melengkung kebawah.

" Daddy." Lirihnya

Dan ia semakin tertegun kerana anak kecil itu memanggilnya 'daddy' lalu ia melihat kearah gadis itu tersenyum kearah anak laki-laki itu.

" Iya sayang, Mommy tau kau merindukan daddy tapi dia sudah tenang di sana dan akan sentiasa memerhatikan kita." Ucapnya dengan tersenyum lemah.

Seketika ia baru sadar akan kalimat itu, dia melihat Jennie berjalan kearahnya tapi baru saja ia ingin menahannya, gadis itu menembusinya lalu mengangkat anak laki-laki itu.

" T-tidak Jennie! Ini aku!." Serunya panik kerana Jennie tidak melihat keberadaanya.

Sedangkan anak laki-laki itu masih melihat kearahnya dengan air mata masih menetes. Jennie berhenti sebentar di hadapan perkuburan itu lalu tersenyum lemah.

" Selamat tinggal, honey. Aku akan selalu merindui dan mencintaimu selamanya." Ucapnya dengan lirih.

Sedangkan anak kecil yang ada di gendongan Jennie itu menghulurkan tangan kearahnya sambil tersenyum.

" Daddy, kembalilah." Ucapnya lalu bayangan mereka tiba-tiba hilang dari pandangan.

Dengan bersusah payah dia mengejar banyangan tersebut tapi tidak berhasil.

" JENNIE!!!!!!."

Dan ketika itulah ia terjatuh dan merasa pusing luar biasa, lalu perlahan matanya tertutup rapat.

Tit

Tit

Tit

_________

Wanita itu sedang berjalan dengan santai dalam satu lorong rumah sakit sambil memakai kaca mata hitam. Wajahnya terlihat sangat cantik dan juga bibir pinknya sangat menawan akan sesiapa saja melihat wanita itu mereka akan mengira ia belum menikah.

" MOMMY!!!."

Mendengar kala ia di panggil, wanita itu tersenyum lalu membalikkan badannya dan melihat seorang pria kecil yang berusia sekitar 5 tahun itu berlari kearahnya. Dengan senang ia melebarkan tangannya untuk menyambut pria kecil itu.

" Aw, sayang Mommy miss you so much."

Pria kecil itu terkikik lalu memegang kedua pipi Mommynya lalu ia mencium dahi wanita itu dengan lembut. Merasakan bibir mungil itu menyentuhi dahinya ia memejamkan mata kerana kecupan itu sangat selesa untuknya. Setelah kecupan itu terlepas pria kecil itu tersenyum dengan menawan.

My Happiness Only For You - (JENLISA) ENDWhere stories live. Discover now