003. Halaman Belakang Pesantren

115K 15.4K 4.3K
                                    

"Gue ingetin satu hal sama lo ya, saat kita udah sah menjadi suami istri, gue gak akan pernah nyentuh lo, tubuh gue cuma untuk pacar gue, jadi jangan pernah berharap apapun tentang gue!"
-Pangeran Rayhaan-

Kalian asal mana?

Tau cerita Pangeran Pesantren dari mana?

Tiktok?

Wattpad?

Instagram?

Note : Sebelum membaca di harapkan untuk vote, dan kalau mau Holi double update, jangan lupa komentar di setiap paragraf, yaa!😋

🍁HAAPPYREADING🍁

Ray duduk bersandar pada Dinding, ia menyalakan rokok kemudian menghisapnya perlahan. Saat ini ia berada di belakang halaman pondok pesantren, tidak ada satupun orang disini, itu sebabnya Ray berani menghisap rokok.

"Mas Pangeran, lagi ngapain Mas?" tanya Ayla yang tiba-tiba datang menghampiri Ray.

Ray yang terkejut langsung membuang asal rokoknya, "Gue lagi ngadem."

"Mas Pangeran ngerokok, ya?" tanya Ayla.

"Please lo jangan bilang sama Pak Kyai, jangan bikin hidup gue tambah susah."

Ayla tampak berpikir. "Saya tidak bisa berbohong, apalagi sama bapak saya."

Ray mengacak-ngacak rambutnya yang tak gatal, bagaimana caranya agar membuat Ayla tidak mengadu terhadap bapaknya?

"Gue janji mau nurutin semua perintah lo, asalkan lo jangan ngadu tentang gue yang ngerokok barusan." Kata Pangeran meminta banding.

"Saya tidak bisa bohong Mas Pangeran," ucap Ayla.

Ray tersenyum dengan sinis, ia sepertinya punya ide yang sedikit nakal. "Kalau lo berani ngaduin gue ngeroko sama bokap lo, gue pastiin abis lo malem pertama nanti sama gue."

Ayla diam, ia mencerna perkataan Ray, walaupun ia tidak berpengalaman soal hal yang berbau seperti itu, tetapi ia sedikit paham apa yang dimaksud oleh Ray.

"Baiklah, saya tidak akan mengadu kepada bapak. Tapi maaf, jika bapak saya bertanya, saya tidak bisa berbohong," kata Ayla.

Ray mengangguk, setidaknya ia aman saat ini. Lagi pula kalaupun nantinya mereka menikah, sedikitpun Ray berjanji tidak akan pernah menyentuh Ayla, ia tidak akan menyentuh gadis lain selain kekasihnya, Agnes.

"Lo lagi ngapain sendirian di belakang halaman pesantren? Apa lo juga lagi ngerokok?" tanya Ray.

"Astagfirullah! Mas Pangeran, jagan suudzon tidak baik. Hari ini jadwal saya piket, dan saya mendapat tugas bagian membersihkan halaman belakang pesantren."

Ray mengangguk paham. "Mau gue bantuin?"

"Tidak usah, saya bisa sendiri." Tolak Ayla dengan halus.

Ray tersenyum licik, ia memotong beberapa dedaunan, lalu melemparnya kepada Ayla. "Gue bantuin lo biar makin banyak kerjaan lo, gak usah kegeeran gue mau bantuin lo!"

Ayla menggelengkan kepalanya, sepertinya ia harus extra sabar menghadapi Ray, ini semua demi bapak. Ya, Ayla tidak ingin menjadi anak durhaka, yang tidak nurut dengan bapaknya.

Kalau boleh jujur Ayla juga sedikit kecewa dengan bapaknya.

Kenapa pak Kyai, menjodohkan Ayla dengan Ray?

PANGERAN PESANTREN (PART MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang