Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28
Holi open dm dan info hanya
Di instagram yaa
@holipehh
@tulisanholipehhAbsen Hadir disini ➡️
Cewek apa cowok ➡️
Note: kalau yang lupa alur, baca dulu bab sebelumnya yaa, biar langsung konek hhee
Vote sebelum baca,
Komentar sebanyak-banyaknyaa-HAPPYREADING-
****
"Ay..." panggil Ray, sembari fokus menyetir.
Mereka berdua saat ini sedang dijalan menuju pesantren, memang Ray sengaja tidak berlama-lama dirumah papanya. Ray hanya tidak ingin semakin memperkeruh suasana dengan papanya yang masih menjadi tanda tanya sampai saat ini.
Ya, Ray sebenarnya masih penasaran dengan rencana yang dimaksud oleh papanya lewat panggilan telpon itu.
"Iya, mas. Kenapa?" Tanya Ayla tanpa melihat wajah suaminya.
Seperti biasanya, Ayla lebih memilih memandang langit untuk menutupi kesalahtingkahannya.
"Gue baru manggil nama lo loh, Ay. Tapi, lo udah salah tingkah. Apalagi kalau gue cium lo, jangan-jangan lo udah guling-guling dikasur?" Ray menggoda Ayla.
"Eng--gga mas, aku cuma--" ucapan Ayla terpotong.
"Gue gak bisa nebak masa depan kita Ay, gue juga gak paham caranya gimana memuliakan istri gue, tapi gue akan selalu berusaha buat jadi lebih baik, demi lo. Demi pernikahan kita kedepannya," ujar Ray.
Mendengar Ray berbicara seperti itu, lantas Ayla terkejut, ia tersenyum walau tanpa melihat ke arah Suaminya, pandangan Ayla lurus ke depan, seperti sedang mengabsen satu persatu kendaraan yang melintas didepannya.
"Mas pangeran sudah ikhlas menikah sama aku?" Tanya Ayla.
Ray menggenggam tangan Ayla. "Kalau ditanya ikhlas, gue belum bisa jawab, Ay. Tapi, gue seneng punya istri kayak lo."
"Kenapa belum ada jawabannya, Mas?"
"Ay, gak semua pertanyaan harus ada jawabannya bukan?" Ray bertanya balik, seraya terkekeh pelan. "Gue bukan suami yang baik buat lo Ay, gue juga sering kasar sama lo, kadang mulut gue juga jahat banget kan, Ay?"
Ayla diam.
Ayla membiarkan Ray terus mengeluarkan suarnya, ini adalah sebuah moment yang ditunggu-tunggu oleh Ayla.
"Ay, maaf kalau gue juga selalu bawa-bawa Agnes dalam pernikahan kita. Jujurly, gue emang gak bisa kalau lo nyuruh gue buat lupain Agnes atau menghilangkan perasaan gue buat Agnes, tapi gatau kenapa--" ucapan Ray terhenti. "Lupain Ay, kayaknya gue mabuk perjalanan ngomong ngelantur gak jelas."
"Mas aku masih memunggu kamu bilang sayang sama aku," kata Ayla pelan, namun terdengar dengan jelas di indra pendegaran seorang Ray.
Ray menatap wajah Ayla sekilas, detak jantungnya berdenyut lebih kencang dari biasanya, ini bahkan berbeda saat ia sedang berdekatan dengan Agnes, ini seperti sesuatu kontaminasi ilmiah yang sulit untuk dijelaskan.
"Mas..." panggil Ayla.
Ray mempererat genggaman tangannya dari tangan Ayla. "Maaf Ay, Gue masih gak ngerti sama apa yang gue rasaain sekarang, tapi kalau lo nanya gue sayang sama lo apa engga. Jawabannya masih sama, gue sayangnya sama Agnes, gue gamau kehilangan Agnes."
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGERAN PESANTREN (PART MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERBIT)
Teen FictionNovel Pangeran Rayhaan (Pangeran Pesantren) sudah terbit dan tersedia di TBO dan GRAMEDIA seluruh Indonesia **** "SOK CANTIK LO! DITOLONGIN JUAL MAHAL!" Perempuan itu lansung menundukan pandangannya. "Maaf, bukan mahram.. permisi, Assalamualaikum." ...