028. Tidak ada hubungan

72.6K 9.2K 6.4K
                                    

Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28

Holi open dm dan info hanya
Di instagram yaa
@holipehh
@tulisanholipehh

Absen Hadir disini ➡️

Note: kalau yang lupa alur, baca dulu bab sebelumnya yaa, biar langsung konek hhee

Vote sebelum baca,
Komentar sebanyak-banyaknyaa

-HAPPYREADING-

****

"Ray mana, Gibs?" Tanya Agnes terhadap Gibs yang berdiri disamping tempat tidurnya.

Selang dan beberapa alat rumah sakit masih menancap ditubuhnya Agnes, salah satunya alat yang membuatnya untuk membantu bernafas, karena Agnes belum sembuh total.

Ya, Agnes baru saja bangun dari koma panjanganya, selama satu bulan lebih Agnes memang terbaring di tempat tidurnya tanpa membuka matanya.

"Ada, nanti dia kesini. Sabar ya, Nes.." Gibs tersenyum.

Walaupun sebenarnya Gibs sendiri tidak tahu Ray akan kesini atau tidak, karena Ray memutuskan panggilan telponnya begitu saja.

"Kalau nando mana?" Tanya Agnes, ia mengabsen satu persatu anggota inti geng motor cobscrop tetapi ia tidak menemukan Nando, sahabat kecilnya.

Gibs diam.

Arbin menyenggol tubuh Gibs. "Kasih tahu aja," bisiknya pada gibs.

Gibs melihat satu persatu wajah anggota inti cobsrop yang saat ini hanya tertinggal, Payo, Arbin dan dirinya, tanpa Nando dan juga Ray.

Payo dan Arbin menganggukan kepalanya, ia setuju jika Gibs menceritakan semuanya tentang Nando dan apa yang terjadi selama Agnes koma.

"Nando dipen--" ucapan Gibs terpotong, saat seseorang memasuki ruang rawat Agnes.

Clek!

"Ray.." panggil Agnes dengan senyumnya yang mengembang.

Ya, itu adalah Ray.

Ray memang sengaja mematikan ponselnya saat panggilan dengan Gibs berlangsung, ia hanya ingin cepat-cepat bertemu dengan kekasihnya, Agnes.

Ray mendekat ke arah Agnes, namun saat ia mau memeluk Agnes, ia teringat akan Ayla, istrinya sendiri. Ya, entah mengapa Ray takut jika Ayla nangis lagi jika ia memeluk  atau menyentuh Agnes.

"Kenapa berdiri disitu? Kamu gak kangen aku? Kamu gamau peluk aku?" Tanya Agnes, dengan matanya yang berbinar, seakan ia merindukan sentuhan kehangatan Ray.

Ray diam, ia mematung sembari menundukan kepalanya. Ini seperti sesuatu yang sulit untuk ditebak, bahkan untuk melihat wajah Agnes ia tidak mampu, ia selalu terbayang wajah Ayla yang menangis.

Gibs yang keheranan melihat tingkah aneh Ray, ia menarik tangan Ray, membawanya keluar dari ruang rawat Agnes.

"Kenapa lo?" Tanya Gibs.

Ray menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Gue udah punya istri, gue gamau ngecewain istri gue, udah cukup Ayla nangis gara-gara kelakuan gue."

Bught!

Gibs memukul wajahnya Ray.

Dengan memegang sudut bibirnya yang mengeluarkan darah akibat tonjokan Gibs, Ray tersenyum dengan sinis.

PANGERAN PESANTREN (PART MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang