"Sesungguhnya yang dimaksud jodoh cerminan diri sendiri itu adalah kita harus sama-sama memperbaiki diri, saling membantu untuk menjadi lebih baik."
-Ayla Azuhro-Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28
Absen Hadir disini ➡️
Follow instagram Rp Pangeran Pesantren biar gak ketinggalan info :
@pangeray16
@agnesia_nda
@ayla_azuhro16Follow instagram Holi juga, ya:
@holipehh
@tulisan holipehh28Note: Vote dulu sebelum baca
Dan komentar di setiap paragraf🙍♀️🍁HAPPYREADING🍁
****
"Gue gak sabar lihat respon anak-anak pesantren tentang gue yang gak bersalah, apalagi si qobal!" Ray terus bercerocos.
Karena, memang saat Ray kembali ke pesantren, tidak ada satu orang pun yang menyambut kedatangannya, seluruh santri seakan menghilang dari pesantren.
Ray menjadi semakin tidak bersabar akan hari esok, ia ingin melihat seluruh santri berlutut, meminta maaf terhadapnya.
"Iqbal mas, bukan qobal." Ayla memperbaiki perkataan Ray.
"Ya, terserah gue dong mau manggil dia apa. Mau gue panggil qobal, iqbool, atau bahasa kasar sakalipun! Mulut-mulut gue, siapa lo ngatur-ngatur gue?!" Ketus Ray.
"Istri kamu."
Ray tersenyum tipis. "Yaudah sini, katanya lo istri gue."
Ayla yang sedang duduk bersandar pada belakang pintu, ia seketika tak bersuara. Karena, nada suara panggilan Ray kini sangat lembut, membuat detak jantungnya berdegup kencang.
"Sini," kata Ray, menyuruh Ayla naik ke atas kasur, untuk berbaring disebalahnya.
Alya diam, ia semakin tidak bersuara.
"Ay..." panggil Ray dengan lembut.
Suara Ray semakin membuat detak jantung Ayla terus berdegup kencang. "Aa--ku disini aja."
Ray terkekeh, ternyata Ayla segugup itu ketika ia menggodanya, padahal Ray sama sekali tidak akan menyentuhnya, ia hanya kasihan melihat Ayla yang terus tidur dibawah kasur, yang hanya beralaskan karpet tipis.
Tak sadarkah Ray, jika awalnya ia yang menyuruh Ayla tidur dibawah?
Ya, Ray sadar.
Itu sebabnya Ray berubah pikiran, karena ternyata Ayla sebaik itu, Ayla mau dengan senang hati mendoakan kekasihnya, Agnes. Ray hanya ingin membalas kebaikan Ayla, hanya itu! Bukan karena ada perasaan, karena itu tidak mungin.
"Mulai sekarang, gue ngelarang lo tidur dibawah Ay," ujar Ray.
Wajah Aya melihat ke arah Ray. "Kenapa?"
"Gue seneng lo sekarang kalau ngomong sama gue, natap mata gue. Gimana, suami lo ganteng, kan?" Ray tersenyum.
Ayla diam, ia kembali menundukan pandangannya.
"Ay, sini. Tidur disebelah gue," pinta Ray lagi.
Ayla tidak mengubris Ray, ia memilih untuk memejamkan matanya, berpura-pura tertidur. Ia hanya tidak ingin Ray mengetahui jika sekarang ia sedang salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGERAN PESANTREN (PART MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERBIT)
Teen FictionNovel Pangeran Rayhaan (Pangeran Pesantren) sudah terbit dan tersedia di TBO dan GRAMEDIA seluruh Indonesia **** "SOK CANTIK LO! DITOLONGIN JUAL MAHAL!" Perempuan itu lansung menundukan pandangannya. "Maaf, bukan mahram.. permisi, Assalamualaikum." ...