"Lo jangan berharap berlebih dari gue, selain itu nggak baik, gue juga gak mau tanggung jawab kalau nantinya lo suka sama gue!"
-Pangeran Rayhaan-Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28
Absen dulu yuk!
Tulis Hadir disini ➡️
Apa Hobby kalian selain baca? ➡️
Udah rekomendasiin cerita ini ke temen-temen kalian?
Kalau mau posting tentang Pangeran Pesantren di media sosial jangan lupa paka hastag, ya. #PangeranPesantren
Note: Vote dulu sebelum baca
Dan komentar di setiap paragraf🙍♀️🍁HAPPYREADING🍁
"Kejar woy! Dia udah bunuh Pak Kyai!" Teriak Iqbal.
Langkah Ray terhenti, ketika seluruh Santri sudah mengepungnya, mereka membuat lingkaran, sehingga Ray saat ini berada di tengah-tengah.
"Gue bukan Pembunuh!" Tegas Ray dengan suaranya yang lantang.
"Halah, gak usah bohong kamu, Ray!" Iqbal terlihat sangat emosi. "Kasih pelajaran sama dia!"
Para Santri mendekat terhadap tubuh Ray.
Bught!
Bught!
Bught!
Ya, Ray terus di hujani pukulan oleh para santri. Rasa sakit di sekujur tubuhnya tidak sebanding dengan fitnah mereka terhadapnya, ia tidak menyangka yang katanya Santri bisa melakukan hal seperti ini, menuduhnya berbuat hakim sendiri, padahal belum ada bukti nyatanya.
Bught!
Bught!
Bught!
Ray tidak akan mengakui kesalahan yang bukan dilakukan olehnya, Ray mengakui jika ia memang nakal, bahasanya kasar dan selalu melawan jika di nasehati oleh orang lain. Tetapi, bukan berati ia adalah pelakunya.
Bught!
Bught!
Bught!
Ray terus di pukuli, bahkan polisi yang berada disana tidak sanggup melerai para santri yang terus memukuli Ray.
Ayla masuk ke dalam rombongan, ia melingdungi tubuh Ray dengan memeluknya. "Stop, suami saya bukan pelakunya!"
Para santri berhenti, ia menatap Ayla dengan tatapan keheranan. Ya, Bagaimana bisa Ayla mempercayai suaminya padahal bukti sudah terlihat jelas, jika Ray memang pelakuknya.
"Ay, dia udah bunuh bapak kamu!" Teriak iqbal dengan lantang.
"Saya percaya bukan suami saya pelakunya," Ayla terus membela Ray.
Ray tertawa dengan sinis, menatap satu persatu para Santri. "Lo semua ngaku santri, tapi nuduh orang sembarangan, lo belajar nggak tentang fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan!"
Iqbal yang hendak memukul Ray Lagi di tahan oleh Husain. "Bal, biarkan polisi yang bertindak."
"Cen, kenapa sih Kamu sedari tadi diam saja? Pak Kyai di bunuh, Cen! Ini orang pelakunya, itu semua udah jelas!" Iqbal menunjuk Ray.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGERAN PESANTREN (PART MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERBIT)
Teen FictionNovel Pangeran Rayhaan (Pangeran Pesantren) sudah terbit dan tersedia di TBO dan GRAMEDIA seluruh Indonesia **** "SOK CANTIK LO! DITOLONGIN JUAL MAHAL!" Perempuan itu lansung menundukan pandangannya. "Maaf, bukan mahram.. permisi, Assalamualaikum." ...