022. Ayla istri gue!

92.3K 9.5K 5.9K
                                    

Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28

Absen Hadir disini ➡️

Note:  jangan lupa Vote dan komen sebanyak-banyaknya!

2000++ kata lvyouu gais🧡

🍁HAPPYREADING🍁

****

"Eh, Mas Ray udah di tungguin sama papa di dalem," kata bi ijah, asisten rumah tangganya keluarga papanya Ray.

Ya, saat ini Ray berada di depan rumah papanya dengan membawa Ayla disebelahnya. Karena memang selepas pulang berziarah, Ray langsung membawa Ayla ke rumah papanya.

"Iya, bi. Papanya dimana?" Tanya Ray.

"Ada didalem, nungguin Mas." jawab Bi ijah. "Ini siapa Mas, istrinya Mas?"

Ray menatap Ayla, ia menggengam tangannya Ayla. "Iya, bi. Kenalin ini Ayla, istri aku. Cantik ya bi?"

"Masyaallah ini mah cantik banget Mas Ray," ujar Bi ijah. "Bi ijah jadi makin nyesel gak bisa dateng ke acara nikahan mas Ray."

Bi ijah memang tidak pernah bertemu dengan istrinya Ray, karena saat Ray menikah Bi ijah tidak bisa ikut, Bi ijah pulang kampung anaknya sakit.

"Bidadari surganya Ray, ini bi." Ray terkekeh pelan.

Ayla tersenyum ia tersipu malu, Ray selalu membuatnya berpikir keras tentang sifatnya.

Terkadang Ray bisa membuatnya terbang, lalu beberapa menit kemudian dihempaskannya ke bumi tanpa ampun.

"Assalamualaikum bi, aku Ayla, istrinya Mas Pangeran." Ayla mencium punggung tangan bi ijah.

Bi ijah menepisnya. "Eh jangan di cium, bibi ini cuma pembantu disini."

"Boong Ay, Bi ijah ini udah gue anggap sebagai mama gue sendiri, Bi ijah yang ngurusin gue semenjak mama meninggal." Ray tersenyum dengan lebar. "Andaikan bibi yang nikah sama papa, Kayaknya Ray lebih ikhlas dari pada..."

"Hussh! Jangan ngomong kayak gitu mas, Ayo masuk dulu, masuk dulu.." kata Bi ijah meminta Ray dan Ayla untuk masuk ke dalam.

Dengan menggenggam tangan Ayla, Ray berjalan memasuki rumahnya, rumah yang begitu besar dan mewah. Mungkin luasnya pesantren tak sebanding dengan luas rumah papanya Ray.

Mereka melanglah mendekati papa dan mamanya yang sedang menonton televisi di ruang tengah.

"Assalamualaikum," ujar Ayla dan Ray bersamaan.

Ayla mencium tangan papa dan mama sambungnya Ray, Denada. Tapi tidak dengan Ray, ia hanya mencium tangan papanya saja.

"Waalaikumsalam, akhirnya tamu yang kita tunggu-tunggu dateng juga." Papa nya Ray tersenyum melihat ke datangan putra dan menantunya. "Ray, kamu juga salam dong sama mama kamu."

"Gimana kabar kamu pangeran?" Tanya Denada, mama sambungnya Ray.

"Jangan panggil gue pangeran! Dan lo bukan mama gue!" Ray menunjuk Denada dengan sedikit emosi.

"Ray jaga bicara kamu, mau bagaimanapun juga mama denada ini mama kamu!" Ujar papanya Ray.

Ray tersenyum miring. "Berapa kali Ray harus bilang? Mama aku itu udah meninggal, Pa!"

"Udah Pa, sebaiknya kita makan malem dulu," Denada mencoba meredam emosi papanya Ray dan mengajaknya untuk Dinner.

Hidangan makan malam memang sudah disiapkan dan Ray yakin pasti yang memasak adalah bi ijah, bukan mama sambungnya.

PANGERAN PESANTREN (PART MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang