Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28
Absen Hadir disini ➡️
Follow instagram Rp Pangeran Pesantren biar gak ketinggalan info :
@pangeray16
@agnesia_nda
@ayla_azuhro16Follow instagram Holi juga, ya:
@holipehh
@tulisan holipehh28Note: Holi Nulis 2000++ kata, jadi jangan lupa Vote dan komen sebanyak-banyaknya!
🍁HAPPYREADING🍁
****
"Ay, kalau nantinya gue mulai ada perasaan sama lo. Please ingetin gue kalau gue udah punya Agnes, kalau gue sayangnya sama Agnes," ujar Ray.
"Tapi, mas--" ucapan Ayla terpotong, karena Ray berlari mengejar seorang laki-laki paruh baya.
Ayla tidak mengenali siapanya, karena laki-laki itu menggunakan masker dan topi serta kecamata, sehingga wajahnya tidak terlihat sama sekali.
Ya, Ray terus mengejarnya tapi ia tidak menemukannya, padahal laki-laki paruh baya itu berlari ke arah jalanan yang mentok ini.
Mengapa Ray mengejarnya?
Ray seperti mengenali laki-laki paruh baya itu, walaupun wajahnya tak kelihatan sama sekali, tetapi postur tubuhnya menunjukan jika itu adalah seseorang yang ia kenali. Karena tidak menemukan apa yang ia cari, Ray kembali menemui istrinya yang masih memakan bubur ayam.
"Mas, siapa yang tadi?" Tanya Ayla.
"Lo udah selesai makannya?" Ray malah bertanya balik.
Ayla mengangguk. "Iya, mas."
"Yaudah ayo kita balik." Ray mengulurkan tangannya.
Genggaman tangan Ray disepanjang langkah kaki menuju Pesantren, membuat Ayla tak sadar jika kemungkinan semua ini palsu.
"Gue genggam tangan lo itu, biar semua orang tahunya kita baik-baik saja." Ray terus mempererat genggaman tangannya.
Deg!
Benar saja, genggaman tangan Ray hanya sebatas formalitas, lagi-lagi Ayla seakan menampar dirinya sendiri karena terlalu percaya dengan apa yang ia lihat.
"Iya, mas." Balas Ayla.
Ray menghentikan langkah kakinya, membuat Ayla mengikuti Ray.
"Gue boleh gendong lo lagi?" Tanya Ray.
Ayla diam.
"Gue nggak mau lo nantinya nambah sakit kalau harus jalan kaki, lo masih gak enak badan kan?" Ray jongkong dihadapan Ayla. "Ayo Ay, naik ke punggung gue."
Ayla tidak mengubris perkataan Ray, bukannya ia takut jatoh, ia hanya malu dilihatin para santri nantinya, walaupun alasan utamanya karena takut semakin jatuh hati sama suaminya.
"Ay, lo budeg apa emang pura-pura gak denger gue?" Tanya Ray. "Ayo naik, Ay."
Karena tidak mendapat jawaban dari Ayla, Ray mendorong tubuh Ayla dari belakang sehingga Ayla terjatuh dalam dekapan tangannya, dengan singgap Ray menggendong Ayla.
"Mas, aku malu dilihatin banyak orang."
"Ay, kita ini suami istri. Lo istri gue dan gue suami lo, sudah seharusnya kita melakukan hal seperti ini, romantis-romantisan bukannya hal wajar bagi suami istri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGERAN PESANTREN (PART MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERBIT)
Teen FictionNovel Pangeran Rayhaan (Pangeran Pesantren) sudah terbit dan tersedia di TBO dan GRAMEDIA seluruh Indonesia **** "SOK CANTIK LO! DITOLONGIN JUAL MAHAL!" Perempuan itu lansung menundukan pandangannya. "Maaf, bukan mahram.. permisi, Assalamualaikum." ...