007. Duka Untuk Pesantren

108K 12.1K 1.9K
                                    

"Gue nggak butuh lo belain, Ay! nggak usah pura-pura percaya sama gue!"
Gue tahu, lo juga nuduh gue!"
-Pangeran Rayhaan-

Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28

Absen dulu yuk!

Tulis Hadir disini ➡️

Kalian cewek? ➡️

Kalian cowok? ➡️

Siapa yang gak sabar nungguin
Pangeran Update? ➡️

Udah rekomendasiin cerita ini ke temen-temen kalian?

Kalau mau posting tentang Pangeran Pesantren di media sosial jangan lupa paka hastag, ya. #PangeranPesantren

Note: Vote dulu sebelum baca
Dan komentar di setiap paragraf🙍‍♀️

🍁HAPPYREADING🍁

****

Ayla dan kedua temannya, Sardilla dan Nazwa tengah membuat makan malam untuk para santri dan santriwati yang telah selesai melaksanakan pengajia, karena pengurus makanan bu Sri ijin pulang kampunng.

"Ay-Ay, gimana malam pertama kamu sama Mas Ray?" tanya Sardilla, sembari memotong bawang.

"Ish kamu mah Dil, gak boleh gitu, itu namanya kamu melanggar privacy!" Timpal Nazwa.

"Ya, gapapa buat edukasi, Wa." Kata Sardilla membenarkan pertanyaanya.

Ayla tersenyum sembari menggelengkan kepalanya, kedua sahabatnya ini memang sedikit prontal, ia sudah terbiasa dengan perkataan mereka yang sedikit menjerumus ke arah sana.

"Ay, gimana jawab dong, enak gak?" tanya Sardilla.

"Ya, enak sih makanannya. Kamu mau cicip?" Lagi-lagi Nazwa yang menjawab Sardilla, sembari menyodorkan sendok yang berisi kuah sup yang sedang ia masak.

"Wa, aku nanya sama Ayla, bukan sama kamu!" Sardilla sedikit kesal, padahal ia bertanya dengan wajahnya yang serius. "Jadi, gimana Ay?"

"Ya, kamu nanya kayak gitu mulu! Pikiran kamu itu dimana?" Tanya Nazwa.

"Ya, pikiran aku ada. Aku cuma mau belajar aja, nanti kan gampang tinggal praktek," Sardilla tersenyum lebar.

"kamu emang seharusnya di rukiyah Dil, gak bener pikiran kamu terlalu kotor," ujar Nazwa.

"Sudah-sudah, aku juga gapapa, Wa. Mungkin Dilla memang ingin belajar dari aku," Ayla meredakan perselisihan diantara keduanya.

"Kayak gitu kok di pelajari! Pelajari itu perdalam agama!" Nazwa terbawa emosi.

"Tuh kan, kamu nya aja yang emosian Wa, Ayla nya aja gak keberatan. Iya, gak Ay?"

Ayla mengangguk. "Iya, Gapapa, gak masalah."

"Jadi, kamu malam pertama sama suami mu ngapain aja?" tanya Sardilla lagi.

Nazwa yang tidak mau ikut-ikutan, hanya menggelengkan kepalanya, sepertinya Sardilla memang kebelet nikah, jadi terbawa keadaan hingga seperti itu.

"Wudhu, terus sholat," jawab Ayla.

Sardilla menepuk jidatnya. "Bukan itu maksud aku, Ay!"

"Tapi, aku emang beneran ibadah." Balas Ayla.

PANGERAN PESANTREN (PART MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang