013. Cemburu?

97.4K 11K 3.2K
                                    

Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28

Absen Hadir disini ➡️

Follow instagram Rp Pangeran Pesantryen, ya!
@pangeray16
@agnesia_nda
@ayla_azuhro16

Follow instagram Holi juga, ya.
@holipehh
@tulisan holipehh28

Note: Vote dulu sebelum baca
Dan komentar di setiap paragraf🙍‍♀️

🍁HAPPYREADING🍁

****

"Bantuin gue buat cerai sama istri gue," bisik Ray.

"Astagfirullah!" Tentu saja iqbal terkejut mendengarnya. "Tidak baik berbicara seperti itu, Ray! Mana mungkin saya membantu kamu mengenai hal seperti itu, saya tidak ingin di benci oleh Tuhan, karena telah membantu sesuatu yang tidak disukai olehnya."

"Lebay lo, Tuhan juga tahu kali gue bukan yang terbaik buat Ayla," kata Ray dengan memalingkan wajahnya menatap Ayla dari jauh.

Husain menggelengkan kepalanya, ia tidak menyangka jika Ray terlalu mudah melontarkan perkataan itu yang nantinya akan menjadi mudarat bagi pernikahan mereka berdua.

"Ray jangan gitu, itu sama aja kayak kamu menjatuhkan talak sama Ayla." Husain mencoba mengingatkan.

"Maksud lo? Dengan hanya kata-kata seperti itu sama aja kayak gue udah nyerain dia?" tanya Ray dengan mengerutkan kedua alisnya.

"Iya, mangkanya jangan ngomong sembarangan, Ray." Timpal Iqbal.

Ray diam.

Ray tidak boleh menceraikan Ayla, mau bagaimanapun hanya Ayla yang bisa membantu kekasihnya untuk sembuh, Ayla juga yang menjadi alasan agar rumah peninggalan almarhum bundanya tidak di jual oleh papanya.

"Assalamualaikum.." ucap laki-laki yang tidak dikenali oleh Ray.

Ray menatap laki-laki itu, dari ujung kaki hingga ujung kepala, entah kenapa Ray tidak menyukainya, gayanya terlalu nyentrik untuk dibilang santri.

"Waalaikumsalam.." balas Iqbal dan Husain secara bersamaan.

"Kamu apa kabar, Van?" Tanya Husain.

"Baik saya Cen." Balas laki-laki itu, ia duduk disebelah Husain. "Oh iya, Cen, maaf ya saya tidak hadir di pernikahan kamu sama Ayla, saya waktu itu ada acara dibengkulu. Sa--" ucapan laki-laki itu terpotong.

"Gue suaminya Ayla!" Timpal Ray, dengan rahangnya yang mengeras, entah mengapa ia tidak terima dengan ucapan laki-laki itu.

Pria itu melirik Ray. "Jadi Ayla gak jadi nikah sama Husain?"

"Engga Van," kata Husain tersenyum tipis.

Ya, laki-laki yang disebelah Husain adalah Novan. Laki-laki yang baru saja kembali ke indonesia setelah hampir empat tahun menuntut ilmu di universitas Al-Azhar Kairo Mesir.

"Kalau kamu gak jadi nikah sama Ayla, saya gak akan ke mesir waktu itu, mendingan saya lamar dulu Ayla." Novan tertawa pelan.

Husain tertawa, ia jadi ingat waktu itu sebelum Novan pergi menuntut ilmu di kairo, mereka sempat memperebutkan cintanya Ayla.

Namun, Novan mengalah, karena ia yakin jika Ayla mencintai Husain ketimbang dirinya, itu sebabnya ia memilih meninggalkan pesantren dan pergi ke kairo, kebetulan saat itu Novan mendapatkan beasiswa dari universitas Al-azhar.

PANGERAN PESANTREN (PART MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang