035. Ikhlas

84K 8.7K 7.3K
                                    

Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28

Absen Hadir disini ➡️

Udah tau kan Pangeran mau terbit?

Peluk Ayla yuk, biar gak sedih terus aylanya🥺

Follow akun Ig penerbitnya juga yaa @mediakita

Oh iya, ini pemenang giveaway vote cover kemaren yaa, ada orangnya disini??

Oh iya, ini pemenang giveaway vote cover kemaren yaa, ada orangnya disini??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING

****

Ray membacakan kitab suci Alquran untuk Ayla, ia berdoa agar Ayla cepet sembuh dan kembali bersamanya.

Setelah selesai membacanya, Ray menutup kitab lalu mencium kitab suci Alquran, baru ia menaruhnya

"Maaf," satu kata yang keluar dari mulut Ray, ia memeluk Ayla sembari menangis. "Maaf karena gue terlalu egois, maaf karena gue yang selalu pengen dingertiin tapi gak pernah ngertiin lo balik. Ay, please jangan tinggalin gue. Gue sebenernya say--"

Clek!

Seseorang membukan pintu ruang rawat ayla. Ya, Ayla telah dipindahkan ke ruang rawat inap dari Icu.

Ray menghentikan ucapannya dan menoleh ke arah sumber suara.

"Ray.." panggil perempuan itu, perempuan yang dulu pernah mengisi hari-harinya.

Ya, itu adalah agnes dengan ditemani oleh Gibs yang mendorong kursi rodanya.

Gibs menepuk pundak Ray. "Ada yang mau Agnes omongin, gue tinggal keluar dulu ya."

Gibs kembali melangkah ke arah pintu, ia menoleh kebelakang sekilas sebelum ia menutup pintu dan keluar meninggalkan mereka.

"Nes, bukan maksud aku gak peduli sama kamu, bukan maksud aku ninggalin kamu sendirian, bukan maksud aku--" Ray menundukan pandangannya, semenjak Agnes bangun dari komanya Ray memang tidak pernah lagi menatap wajah Agnes.

Ya, Entah sejak kapan, Ray memang tidak pernah menatap perempuan lain selain istrinya.

Agnes tersenyum. "Boleh aku liat wajah kamu, sebentar aja." Pinta Agnes.

"Nes, aku gak bisa... aku gak bisa natap perempuan lain, selain istri aku," kata Ray dengan jujurnya.

Agnes mengangguk, seharusnya ia tidak memintanya, karena mau bagaimanapun Ray tidak akan menyetujuinya, karena Ray bukan miliknya lagi.

"Gimana keadaan kamu, Nes?" Tanya Ray. "Kata Gibs, kamu gak mau makan kemaren? Nes, jangan lupa makan, biar cepet sembuh, aku gamau liat kamu kesakitan, sehat-sehat ya nes."

PANGERAN PESANTREN (PART MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang