015. Terjebak Kenangan

86.1K 10K 3K
                                    

Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28

Absen Hadir disini ➡️

Follow instagram Rp Pangeran Pesantren biar gak ketinggalan info :

@pangeray16
@agnesia_nda
@ayla_azuhro16

Follow instagram Holi juga, ya:
@holipehh
@tulisan holipehh28

Note: Vote dulu sebelum baca
Dan komentar di setiap paragraf🙍‍♀️

🍁HAPPYREADING🍁

****

"Nes, kapan kamu bangun?" Tanya Ray sembari menggenggam kedua tangan Agnes.

Ya, saat ini Ray sedang berada di rumah sakit, tepatkan kamar rawat inap Agnes.

Ray menatap Agnes dengen penuh kerinduan, bagimana tidak sudah berminggu-minggu Agnes belum juga membuka matanya.

Ray meneteskan air matanya, ia menangis melihat Agnes yang tidak kungjung bangun.

"Aku kangen saka kamu, Nes. Ayo bangun," genggaman tangan Ray semakin erat. "Maaf seharusnya aku gak usah nikah sama Ayla, seharusnya aku membatalkan perjodohan itu, Maafkan aku, Nes.."

Ya, Ray terus menyalahkan pernikahannya dengan Ayla, atas penyebab kekasihnya kecelakaan dan terbaring koma di rumah sakit.

Cup!

Ray mengecup puncak kepala Agnes.

"Nes, kamu inget nggak janji kita?" Ray mencoba tersenyum mengingat moment kebersamaannya dengan Agnes.

"Kamu bilang aku cinta pertama kamu, terus aku jawab kamu cinta terkahir aku, kamu ingetkan Nes?" Tanya Ray terhadap Agnes yang mungkin sama sekali tidak mendengarkannya.

"Saat aku bilang kamu cinta yang dikirim Tuhan untuk aku, aku serius Nes. Aku yakin Tuhanku punya rencana kenapa aku dipertemukan sama kamu," ujar Ray, matanya kembali berair. "Tapi, bukan untuk dipisahkan. Aku percaya kita berjodoh, Nes."

Ray memeluk tubuh Agnes. "Aku selalu percaya Nes, sujudku dan genggaman tanganmu akan betemu di Aamiin yang sama." Ia kembali menangis.

"Bangun, Nes.." lirih Ray lagi dan lagi, ia terus berharap agar Agnes kembali bangun. "Bangun.."

Ray menangis memeluk tubuh Agnes, seraya terus memutar kenangan indahnya bersama Agnes. Bahkan, Ray masih ingat saat ia terus meyakinkan Agnes, jika nantinya mereka pasti berjodoh walaupun benteng perbedaan itu terlalu tinggi dan susah untuk digapai.

Hingga, Agnes hampir menyerah dan ingin mengakhiri hubungannya dengan Ray. Tetapi, Ray tidak menyerah ia terus meyakinkan Agnes, jika suatu saat mereka pasti akan berada disatu Aamiin yang sama.

Mungkin mereka tidak sama, tetepi Ray tetap yakin mereka akan hidup bersama, tanpa salah satu yang mengalah. Ya, Sebrengsek-brengseknya Ray, ia tidak akan meninggalkan Tuhannya dan ia juga tidak mau Agnes meninggalkan Tuhannya karena Ray.

Clek!

Ayla membukakan pintu ruang rawat Agnes.

Deg!

Detak Jantung Ayla seakan terhenti, melihat suaminya memeluk perempuan lain, sungguh ini lebih sakit dari tergores pisau sekalipun.

Dengan membawa sebotol air minum dan nasi duduk untuk suaminya, Ayla mendekat.

PANGERAN PESANTREN (PART MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang