"Besok konser terakhir, mau bertemu?""Aku sudah tidak di Jakarta"
"Kembali ke Korea?"
"Tidak, aku pergi ke rumah nenek"
"Baiklah, kita bertemu saat di Korea saja jika begitu"
"Kau baik-baik saja?"
"Tidak"
"Ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?"
Jungkook mengangguk walau sang lawan bicara tidak bisa melihatnya.
"Mau menceritakannya?"
"Tidak sekarang"
"Baiklah, aku tidak akan memaksa, sebagai gantinya kau bisa melakukan hal yang kau suka untuk meminmalisir pikiran tersebut"
"Seperti?"
"Apapun, mungkin bermain game atau mangomsumsi sesuatu yang manis"
"Your lips?"
"Jungkook!"
Terdengar suara kekehan pria itu dari seberang sambungan telepon. Karin menarik kedua sudut bibirnya. Tersenyum senang. Bukan karena jawaban nakal dari Jungkook, tapi karena setidaknya pria itu masih mau menghubunginya. Bukan menghilang seperti sebelum-sebelumnya yang pernah ia dan pria itu lakukan. Seakan mereka bisa menyelesaikan semua masalah sendiri-sendiri.
"Konser tadi bagaimana? Aku melihat penampilanmu dari instastory temanku, itu keren sekali"
"Benarkah? Kenapa tidak lihat langsung?"
"Hahaha Kook aku sudah mengatakannya"
"Iya, aku hanya bercanda"
"Tapi kau sudah berjanji akan menyaksikan konser kami di Seoul kan? Itu yang terakhir kalinya kau harus melihatnya.""Aku usahakan"
"Karin kau sudah janji"
"Aku tidak pernah berjanji"
"Aku tidak mau tahu kau harus datang"
"Iya, aku akan datang bersama Nathan"
"..."
"Kenapa diam?"
"Aku tidak suka, tapi aku tidak bisa melarangnya"
Karin terkekeh. Nada suara Jungkook merendah. Wanita itu yakin bahwa pria itu sedang mem-poutkan bibirnya. Menggemaskan.
"Baiklah, aku akan pergi sendiri"
"Tidak, ajak Keisya saja"
"Keisya tidak di Korea saat kau konser"
"Yasudah, bersama Nathan saja daripada kau sendirian"
"Tidak masalah, jika kau tidak menyukainya aku akan pergi sendiri"
"Sudah sana istirahat, masih ada satu hari konser lagi bukan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/182095304-288-k860468.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny || JJK [END]
FanfictionHidupnya terlalu fokus pada apa yang diinginkan. Mengabaikan semua perkataan orang yang membuatnya jatuh. Karin. Wanita muda yang masuk ke dalam karya tulisnya sendiri. Menganggap semua kejadian itu adalah nyata. Menuduh semua orang membohonginya ka...