03.

553 64 1
                                    

.
.
.
.

"Apakah anda sudah bangun Jungkook-ssi?"

Aku yang sedang membereskan beberapa barang yang berantakan lantas tersentak saat runguku mendengar suara pria yang baru saja aku bantu beberapa saat yang lalu.

"ini.."
"silahkan minum dulu." Aku menyodorkan secangkir air putih padanya.

Jungkook yang baru saja sadar dari pingsannya, langsung bangkit dan duduk bersandar diatas tempat tidur sambil memegang kepalanya dan melihat ke setiap inci sudut ruangan. "Dimana aku? Kenapa aku bisa berada disini?" tanyanya

"Maaf, anda sekarang sedang berada diapaterment saya . Tadi, dalam perjalanan pulang saya melihat anda tidak sadarkan diri dijalan. Karena saya sama sekali tidak melihat ada manager anda jadi saya memutuskan membawa anda kesini. Maaf jika saya lancang." aku segera menundukkan pandanganku kelantai sambil membungkuk sedikit sabagai tanda minta maafku.

"Saya khawatir akan ada yang sadar jika anda yang sedang tidak sadarkan diri disana, jadi saya membawa anda kesini. Sekali lagi saya minta maaf karena sudah melakukan hal ini." imbuhku lagi.

Aku mejelaskan padanya dengan panjang lebar, dan dia tampaknya berpikir sejenak sebelum membalas pernyataanku barusan. Mungkin ia berpikir jika aku merupakan sasaeng fans yang akan melukainya kapan saja.

Jungkook tampak sedang mencerna apa yang aku katakan barusan. Dia juga memperhatikan gerak gerik dan juga mimik wajahku. Jungkook mulai memahami penjelasan yang kuutarakan setelah beberapa saat.

Sebab pusingnya yang begitu berat membuat dirinya susah untuk menangkap apa yang kuutarakan barusan. Mungkin.

Jujur saat ini Jungkook terlihat sangat berantakan ditambah lagi dengan ia yang mungkin masih bingung kenapa ia bisa berada disini.

Tanpa menunggu lama, Jungkook segera membalas penjelasan yang kuutarakan barusan. Sepertinya ia tidak ingin lawan bicaranya menunggu terlalu lama.

"Baiklah. Terima kasih telah membantu dan membawaku kesini. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika orang lain yang akan menemukanku—"

"ah tunggu, siapa namamu, nanti aku akan menyuruh managerku untuk membalas perbuatan baik mu karena telah membantuku." tambahnya lagi.

"eh tidak, tidak perlu. Saya membantu anda dengan ikhlas. Saya hanya membantu sebagai sesama manusia. Saya tidak ada maksud lain"

"kau yakin? Aku jadi merasa tidak enak pada mu."

"Tidak masalah." ucapku sambil memberikan senyum tipis diwajahku

"Oiya apakah anda ingin kembali ke dorm sekarang? Saya akan memanggil taxi jika anda mau..."

"Dan seperti yang telah saya katakan tadi, saat anda tidak sadarkan diri, saya tidak mengetahui dimana anda tinggal dan juga saya tidak berani membawa anda ke rumah sakit karena saya rasa akan ada rumor rumor tak berdasar tentang anda jika saya melakukannya." Jelasku lagi.

Aku baru sadar jika aku banyak sekali bicara daritadi. Ah memalukan.

"tidak perlu, aku akan menyuruh managerku untuk menjemput. Tidak masalah kan jika aku menunggu managerku disini?."

"Tentu saja. Saya akan menunggu diruang tamu, anda bisa istirahat disini sambil menunggu manager datang. Apabila anda perlu sesuatu anda bisa memanggil saya. Saya ada diruang tamu."

"oke baiklah.... "
"Oiya pertanyaanku tadi belum kau jawab. Siapa namamu,setidaknya aku mengetahui namamu dan juga kau tidak perlu terlalu formal denganku."

Destiny || JJK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang