13.

196 35 0
                                    

.
.
.
.

"Berhenti! Jangan konyol, tidak mungkin kau keluar dengan menyamar sebagai managerku. Kami tidak memiliki manager wanita diagensi. Aku tidak mau kau terkena masalah jika ada yang menyadari aku berada disini." ucap Jungkook sambil menahan tanganku yang hampir saja keluar dari mobil dengan memakai id card manager dileherku.

Sungguh aku tidak berfikir sampai sana . Aku hanya membayangkan jika berpura-pura menjadi managernya maka akan baik baik saja.

Ternyata tidak, aku melupakan fakta bahwa tidak ada manager wanita diagensi Bighit. Dulunya aku tahu, mungkin karena terlalu banyak hal yang harus kupikirkan hingga otakku tak sampai memikirkan hal itu.

"Pergilah. Aku akan menunggumu disini sampai kau kembali."

Bukan aku namanya jika nyerah begitu saja. Aku tidak langsung keluar dan meninggalkannya didalam mobil. Aku memikirkan cara lain agar kami bisa keluar dan bersenang senang bersama.

"ahaa.. Aku mempunyai cara lain. Bukankah biasanya idol memiliki baju cadangan didalam mobil pribadi mereka? Kebetulan aku sedang memakai jeans, jadi aku akan meminjam pakaianmu saja sekarang, bagaimana?"

"Kau ingin menyamar jadi pacarku atau apa? Kau ingin menambah masalah?" Bantah Jungkook disertai dengan keningnya yang mengerut tak mengerti dengan jalan pikiran wanita yang ada dihadapannya ini.

"Kau belum mendengar penjelasannku sampai habis Jungkook-ssi!"

"Karena aku kebetulan sedang memakai jeans maka aku akan menyamar jadi teman priamu saja. Aku bisa mengikat rambutku dan memasukkannya dalam topi. Aku juga akan mengganti pakaianku ini. Bagaimana?"

Entahlah darimana aku mendapat ide konyol ini. Sejak dulu aku tak pernah memakai baju layaknya pria alias wanita tomboy. Ah Baiklah, aku akui, aku memang wanita tomboy, tapi bukan juga menjadikan diriku pria seperti penuturanku sebelumnya.

Akan tetapi ini?

Aku harus menyamar menjadi seorang pria. Aku menertawai diriku sendiri saat setelah melontarkan ideku kepada Jungkook.

Jungkook tampak memikir ide yang baru saja kuutarakan. Akhirnya dia menyutujuinya. 'Bukan hal buruk' begitu katanya.

***

"Jangan mengintip dari kaca mobil! Aku memakai baju dua lapis, tak ada gunanya kau menintip!!." Teriak Karin dari kursi belakang.

"siapa juga yang mau mengintip. Apa untungnya juga aku melihat, tidak ada apa apanya." ujar Jungkook setengah tertawa.

"Kau menertawaiku?! Ada ya, kau saja yang tidak tahu!"

"Baiklah sudah sudah, jangan membahasnya lagi. Kau mesum sekali ternyata." ledek Jungkook sambil menahan tawanya

"Yhaaa! Kau! Aku akan membunuhmu. kau duluan yang membahasnya!!"

Karin sesungguhnya tau jika Jungkook tidak mungkin mengintip atau melihat kearahnya saat mengganti pakaian. Walaupun dia memakai baju dua lapis tapi tetap saja dia waspada karena Jungkook tetaplah seorang pria.

Dengan baju yang sengaja dibuka setengah kancingnya menampakkan dalaman kaos putih polos yang dikenakannya, Karin berjalan masuk kedalam mobil setelah keluar dari kursi belakang. Dari lagaknya seakan akan ia memanglah seorang pria sungguhan. Membuat orang yang tengah menatap kearahnya menertawainya.

Bukan apa apa sebenarnya, akan tetapi baru kali ini Jungkook bertemu dengan wanita yang memiliki banyak sekali ide ide konyol didalam pikirannya.

Tanpa disadari, Karin mengetahui jika Jungkook sedang menertawainya saat ini.

Destiny || JJK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang