XXI. 002-003 (3)

1.2K 241 32
                                    

Aku baru ingat arutala maaf heheheh😅👆🏻

·

·

"──Mungkin aku akan menangis lagi nanti,"

Rasanya sedikit lucu. Karena (Nama) lebih jujur pada orang asing daripada keluarganya, (Nama) mana pernah bilang keorang-orang di house 'aku sedih, mau nangis'.

(Nama) itu gengsi, tahu.

Semakin dekat pada seseorang akan semakin sulit untuk berusaha mengungkapkan apa yang dirasakan, berlaku untuk orang-orang seperti (Nama) tentunya.

Sarah terkekeh, "Kamu pandai berkelakar."

[*(Nama) tidak bercanda.]

(Nama) merasa sedikit tersinggung, membuatnya membalas dengan hati yang berat, "Aku tidak punya selera humor, humorku ampas."

Sarah bukan tipe orang yang memperpanjang perkara── apalagi dengan anak-anak, ia hanya menanggapi (Nama) dengan kekehan lainnya.

"Kita sudah sampai." Ucap Sarah, tangannya terulur untuk membuka pintu. "Dengar (Nama), begitu melewati pintu ini, semuanya tidak akan sama lagi. Inilah kenyataannya." Usai berujar, ia melirik (Nama) yang ada di belakang melalui ekor matanya.

(Nama) hanya menaikkan sebelah alisnya, sedikit bertanya-tanya. Ia sudah tahu kok. Kenyataan yang seperti apa lagi?

Sarah membuka pintunya. Sehabis berjalan di tempat gelap dan sunyi membuat pencahayaan dari pintu ruangan itu menjadi amat benderang, mata (Nama) serasa tertusuk akibat pembiasan cahaya.

"Oh iya, Saya lupa, (Nama)──

Dengan mata yang tidak terpejam sepenuhnya, (Nama) melihat Sarah yang membelakangi ruangan tersebut, menatap dirinya. Sarah tersenyum── ia menyeringai.

Sesuatu... yang buruk akan terjadi. Pasti.

Bugh!

'Kan.

Sial...

Tengkuk kepala (Nama) dipukul tiba-tiba. Kecepatan dan kekuatannya tidak kira-kira, seolah bukan dari manusia pada umumnya. Pukulan itu membuat kesadaran (Nama) mulai memudar.

Gawat──

Sebelum hitam menguasai, (Nama) menangkap pergerakan bibir Sarah yang berkata,

Sebelum hitam menguasai, (Nama) menangkap pergerakan bibir Sarah yang berkata,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini adalah pertemuan pertama dan terakhir kita, senang bertemu denganmu."

𝐀𝐑𝐔𝐓𝐀𝐋𝐀─ 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞𝐝 𝐧𝐞𝐯𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang