Isabella tidak pernah menyangka…
Tidak pernah disangkanya anak-anaknya kembali padanya secara kebetulan. Saking kebetulannya membuat Isabella yakin bahwa ada campur tangan Semesta didalamnya.
Sekali lagi,
Anak-anaknya.
───
"Pergilah bermain-main bersama saudara-saudaramu, (Nama). Bahkan jika kamu memukul salah satu dari mereka dengan sengaja, mereka pasti akan menganggapnya tidak sengaja."
"Mama… apa kamu sedang mengajarkanku untuk menjadi seorang berandalan?" (Nama) sedikit terheran dengan Sang Mama. Jika dengan saudaranya yang lain, Isabella akan mengatakan 'lain kali jangan diulangi, 'kan sakit kalau kena pukul.'
Tapi apa ini?
Tidak masuk akal.
Isabella berjongkok, menyamakan tingginya dengan si gadis kecil berusia kurang lebih lima tahun dan mengangkat satu telunjuknya, "Dengar, (Nama). Menjadi anak-anak itu artinya kamu harus mengeksplor sekitar lingkunganmu, belajar mengenai apa saja yang disekitarmu, lalu bermain sesukamu disemua bagian lingkungan tersebut."
"Jika terus mengikuti Mama seperti ini artinya kamu tidak ada bedanya dengan anak bebek yang kamu sebutkan untuk Ray."
(Nama) memasang wajah tertekan sekaligus pasrah "… Tidak, aku bukan anak bebek."
Isabella mengangguk, "Benar, (Nama) bukan anak bebek, (Nama) itu anak Mama." setelah ia menunjuk pintu masuk-keluar house,
"Maka sekarang lekas bermain diluar. Jika kamu kembali sebelum petang maka jatah kue keringmu Mama makan." ujar Isabella, kemudian berlalu memasuki area house lebih dalam.
Meninggalkan (Nama) yang mematung dengan mulut yang terbuka lebar.
Permisi, bukannya ini adalah tindak pemaksaan dan ancaman?
Sungguh, (Nama) tertekan.
Sangat tertekan.
Dengan gerakan patah-patah ia menoleh kearah pintu yang masih tertutup.
Pergi tidak… ya?
Iya--
"Ah-!! Aku haus!!"
Terkejut, (Nama) hampir menjerit, "GYA--" tapi tidak jadi karena ia menutup mulutnya.
(Nama) melanjutkan jeritannya dalam hati, buru-buru ia bersembunyi dibawah tangga.
'Cklek.'
"Ah-- rasanya aku mendengar sesuatu, apa perasaanku saja?"
Lupakan, lebih baik (Nama) kembali menempeli Isabella saja.
───
"Bagaimana dengan perkembangan 02194? Sebelumnya aku mendapatkan kabar bahwasanya dia yang lain mengalami beberapa hambatan disana."
"Dia baik, walau sedikit terlambat. Kurasa tidak ada bedanya mereka."
"'Hubungan dua jiwa yang satu', adalah satu hal yang aneh. Mereka bukanlah saudara secara biologis."
Isabella menanggapi Grandmother dengan tersenyum, seolah memaklumi.
Jujur, merujuk pada dua anak tersebut─ Isabella merasa bersalah. Tapi disisi lain ia merasa bersyukur.
Dari lubuk hatinya yang paling dalam, Isabella mencintai semua anak-anak yang ia rawat dengan kedua tangannya sendiri. Dari hampir seratus anak yang ia besarkan,
Kurang lebih enampuluh anak-anak sudah ia antarkan menuju gerbang kematian.
Rasa sakitnya jauh lebih dalam dari yang dibayangkan.
Sedikit dari yang ia tahu, pabrik peternakan sedang melakukan sesuatu yang baru kala itu.
Sekedar mengingatkan, ini adalah Neverland, dunia dimana puncak rantai makanan diduduki oleh makhluk yang manusia panggil sebagai 'Iblis'.
Tempat dimana sesuatu yang disebut 'kemanusiaan' itu tidak ada nilainya.
Entah ide milik siapa itu, Iblis ataupun manusia yang menjadi peliharaan Iblis melakukan suatu uji coba yang bernamakan 'eksperimen penciptaan manusia buatan, homunculus'.
Beberapa janin milik calon para 'Mama' direngut dari rahim, entah dibawa kemana. Isabella-- dahulu sebagai salah satu calon 'Mama' tersebut tidak tahu. Sekarang pun juga begitu.
Isabella tidak pernah mengenal bayi pertamanya. Entah itu merasakannya didalam kandungannya, ataupun bagaimana bayi itu menendang perutnya. Ia tidak tahu.
Sekiranya ada puluhan janin-- atau lebih tepatnya dua puluh janin yang direkayasa genetika menggunakan teknologi. Diantara jumlah tersebut, percobaan itu berlangsung selama setengah tahun,
Dan hanya ada dua janin yang berhasil bertahan hidup.
Dengan kata lain, persentase keberhasilannya hanya ada 10%.
Bukan kegagalan sepenuhnya, tapi uji coba tersebut berhenti sampai disitu. Tidak diketahui penyebab pastinya, tapi tidak perlu diungkit lagi. Isabella mensyukuri hal itu.
(Nama) adalah salah satu dari dua janin itu.
Setidaknya dengan mengurus (Nama) membuat sedikit dari rasa bersalahnya akan anaknya sebelum anak yang benar-benar ia kandung sedikit berkurang.
Sungguh, dalam diam Isabella berharap,
Ia berharap bahwa (Nama)-lah janin miliknya.
───
Lupaaaa aku lupaa ngeluarin gambar ini astagaa pdhl gambarnya dibuat pas bulan Februari lo🗿
Kuganti gambarnya aja gapapa kan? Wkwkwk maaf banget ya:'
─
Anu─ apaya, bingung. Definitely, Isabella was a great Mother.
Iya ada dua janin, diantara (Nama) ama yang satu, dipastikan itu kakaknya Ray. Satunya bakal muncul nanti si.
22.06.21
24.06 (edited)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐑𝐔𝐓𝐀𝐋𝐀─ 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞𝐝 𝐧𝐞𝐯𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐝
Fanficrandom-up. x Reader. Rembulan, Dialah Sang keindahan di tengah misteri kelam nan sepi. Arutala © dwiyshren Promised Neverland © Kaiu Shirai/ Posuka Demizu · Just in case, manatahu ada yang bertanya soal credit dari beberapa art yang keliatan 'UWNSJH...