──"Kalian tidak boleh mati. Setidaknya, tidak di sini, tempat ini."
Duapuluh Januari, tahun 2041── Hari dimana salah satu anggota keluarga kami akan menemui keluarga barunya. (Nama), saudari kami yang berharga akan tinggal bersama keluarga barunya, diusianya yang ke-sembilan.
"Berjanjilah kepadaku, Norman."
Saat itu, aku tidak begitu memahami apa yang diucapkan (Nama). Untaian kalimat itu diucapkannya dengan wajah penuh ketakutan. Kedua jemari-jemarinya yang berada di kedua bahuku bergetar, ia menggigit bibir bawahnya sebagai pengalih rasa ketakutannya.
Aku tidak bertanya 'kenapa?'.
Hanya tersenyum sekadarnya dan berkata, "Jangan menggigit bibirmu, nanti luka," reflek membawa tanganku untuk mengusap bibirnya.
Kali ini tangannya mencengkram bahuku, "Sekarang bukan waktunya untuk hal itu!" Sentaknya.
"Dengarkan aku! Kalian tidak boleh mati, bahkan jika kehilangan kaki ataupun tangan, jangan mati. Jangan mati!"
Aku tidak mengerti.
Tapi jika kukatakan itu padanya, ia akan lebih kalut lagi. Pada akhirnya kuanggap itu hanya sebagai kalimat perpisahan.
Yang kutahu... (Nama) ketakutan,
Ia takut akan dunia yang menanti diluar.
Dan jawabannya adalah keputusasaan jika dilihat dengan refleksi matanya.
"Aku mengerti, nanti akan kusampaikan juga dengan Ray dan Emma. Jadi jangan khawatir lagi, ya?"
Tatapan kalut dan putus asa itu berkurang, helaan napas lega menyusul. Tangannya mendarat dipipiku, ia tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca.
"Jangan menangis, (Nama), jangan menangis," ujarku, memegang tangannya yang memegang pipiku.
"Kelak jika aku, Ray, dan Emma juga diadopsi, kami akan mencarimu. Tidak ada yang perlu ditangiskan," tambahku.
Tangannya turun dari pipiku, beralih menggenggam tanganku yang tadinya menyelimuti tangannya. Ia menggeleng, "Tidak perlu mencariku, hiduplah selama mungkin. Jika sudah,
──we can meet each other again on the other side,
Okay?"⌜Hingga rambutmu memutih
Hingga tanganmu berkeriput
Sampai saat dimana kematian menyelimuti, kita akan bertemu.⌟⌜Dengan wujudmu yang tumbuh menua, denganku yang tidak bertumbuh karena pelukan kematian.⌟
[ ♜ ]
Seingat Gloriem, seperti itulah karakter (Nama) yang ia ketahui.
Gadis itu merupakan karakter dimana jika orang-orang membaca narasi tentangnya akan menarik kesimpulan 'ah, dia ini adalah seorang kakak.'
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐑𝐔𝐓𝐀𝐋𝐀─ 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞𝐝 𝐧𝐞𝐯𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐝
Fanficrandom-up. x Reader. Rembulan, Dialah Sang keindahan di tengah misteri kelam nan sepi. Arutala © dwiyshren Promised Neverland © Kaiu Shirai/ Posuka Demizu · Just in case, manatahu ada yang bertanya soal credit dari beberapa art yang keliatan 'UWNSJH...