Harusnya kamu bisa menyadarinya lebih cepat, bahwa kehidupan kedua ini bukanlah anugerah dari Semesta.
Semesta telah mengutukmu.
────────────
15 Januari 2040.
Tanggal yang tidak asing, bukan?
Itu hari dimana Ray dilahirkan didunia ini.
Pagi hari kala itu diawali dengan kerusuhan anak-anak yang beramai mengucap kata 'selamat ulang tahun' untuk sang tokoh yang disebutkan. Tak ayalnya banyak derap kaki yang berlarian dengan suara tawa yang menghiasi, turut berbahagia dihari yang berarti.
Tenang saja, kamu tidak transparan setiap saat. Kadang kala salah satu anak tertua di Grace Field pabrik nomor tiga (di masa ini) akan datang menempelimu dengan kepribadiannya yang hampir bagai dibelah pinang oleh Emma, sepertinya Emma menjadikannya sebagai role modelnya.
Tahu anak lelaki yang tiba-tiba saja mendobrak pintu utama House hingga kamu bersembunyi dibawah tangga?
Namanya Isaac.
·
Siang menyambut, seperti biasa menghabiskan hari dengan bahagia anak-anak panti akan berlarian di halaman sekitar House yang sangat luas─ menurut pandanganmu yang masih belum dewasa. (Sebenarnya juga tidak sepenuhnya salah. Sungguh, peternakan itu adalah tempat yang sangat luas).
"Siap atau tidak, aku datang!"
Kejar-kejaran menjadi pilihan untuk kesekian kalinya.
Bagaimana denganmu?
Yah… ada sedikit cerita dibalik ini.
Biasanya dengan setengah hati kamu akan menonton permainan mereka dari jendela, sedikit iri namun rasa minder membuatmu merasa enggan.
Tapi hari ini sepertinya berbeda.
"(Nama)!! Ayo kita main!"
"… Tidak." Kamu berbalik arah dari seseorang yang menyebut namamu. Berjalan cepat menghindari, walau tidak berguna karena orang yang memanggil masih mengikutimu dari belakang. Dibeberapa kesempatan kamu melirik kecil dari ekor matamu, bertanya-tanya kenapa kamu terus diikuti layaknya orang yang menjadi target stalker?
"(Nama), ayo katakan iya! Aku memaksa!" Dengan tatapan khas akan seseorang yang keras kepala, Isaac meraih tangan kecilmu. Menariknya lembut, bibirnya dihiasi dengan cengiran lebar hingga gigi taringnya yang tajam menampakkan diri.
"Hehe, kau tertangkap."
"…Untuk hari ini bermain dengan kami, ya?"
Begitulah jadinya, kamu sekarang sedang didalam hutan kecil berkelana sembari menghindari 'jadinya'. Omong-omong Isabella adalah dalang dibalik pemaksaan Isaac.
Kembali teringat akan perkataan Isabella, sekiranya bermain dengan terpaksa untuk kali ini bukanlah hal yang buruk. Para saudaramu menyambut dengan tangan terbuka, menarikmu dengan senyum kekanak-kanakan yang terlihat begitu riang dengan kalimat, "(Nama) ikut main 'loh!"
![](https://img.wattpad.com/cover/241318121-288-k606923.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐑𝐔𝐓𝐀𝐋𝐀─ 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞𝐝 𝐧𝐞𝐯𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐝
Fanfictionrandom-up. x Reader. Rembulan, Dialah Sang keindahan di tengah misteri kelam nan sepi. Arutala © dwiyshren Promised Neverland © Kaiu Shirai/ Posuka Demizu · Just in case, manatahu ada yang bertanya soal credit dari beberapa art yang keliatan 'UWNSJH...