Hidup manusia itu mengenai kontradiksi.
Kontradiksi dengan perbedaan setipis benang.
Mencari tahu makna antar jahat dan baik, keseimbangan dari dua sisi yin dan yang, serta berpegang teguh pada kebaikan dan menjauhi keburukan yang telah menyimpang dari moralitas.
Sungguh, sesederhana itu tujuan manusia──
Sebelum menemui kematian, kembali bersua kabar dengan keabadian abadi.
Diawali dengan sebuah kelahiran lalu diakhiri dengan kematian pula.
Lingkaran Semesta tidak pernah berakhir, sebab lingkaran tidak memiliki ujung dan kembali berulang dengan kali kesekian.
Gadis itu mengalami kematian sekali, dan kehidupan sebanyak dua kali. Mungkin dalam waktu dekat ia akan mati lagi, ha ha ha.
Bercanda.
Setidaknya untuk sekarang ia tidak mau mati, mungkin kapan-kapan saja.
Konsep kehidupan-kematian sesederhana itu (baginya).
Kehidupan pertama dirinya beridentitaskan seseorang yang dipanggil dengan Amane. Namun ada satu hal…
Meskipun ingatannya mulai terkabur, samar-samar gadis itu bisa mengingatnya.
◇
──'Amane' tidak pernah mencapai kedewasaan.
◇
Disebabkan oleh orang dewasa, Amane kecil yang amat mengagumi orang dewasa tersebut dilenyapkan oleh Ibunya sendiri. Ditenggelamkan.
Alasannya… ia tidak yakin akan kesimpulannya, kadang kala saat ia berusaha mengingat perasaan mengerikan mulai menjamah lalu berusaha mengacaukan jiwanya.
(Nama) menyadari eksistensi berlalu milik Amane diumurnya yang ketujuh, permen busuk itu seolah melakukan sesuatu pada ingatannya. Entah Amane yang mengambil alih identitas (Nama) atau (Nama) yang menciptakan Amane itu sendiri.
Keduanya jelas berwujud. Tapi kejelasan mengenai apa keduanya itu satu jiwa masihlah rancu.
Gadis itu tidak tahu. Apakah ia adalah Amane yang merebut wujud (Nama)? Atau malah adalah (Nama) yang dibayang-bayangi keputusasaan Amane?
◇
'Amane' membuat kepribadian '(Nama)' menjadi rusak.
◇
Phil berlari menuju Ray, "Ray!"
"Phil?"
Menubruk kaki Ray, Phil memeluk pemuda kelam tersebut. "Aku punya sesuatu untukmu!" Serunya dengan khas kanak-kanak.
"Sesuatu?"
"Uhm!" Phil mengangguk antusias.
"Ini! Dari (Nama)!──
Ray membulatkan matanya.
◇
Sungguh,
Saat mengatakan ia tidak lagi melihat sosok (Nama) padanya, Ray tidak bohong. Karena baginya, ia tidak melihat '(Nama)' di sosok (Nama), ada 'seseorang' yang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐑𝐔𝐓𝐀𝐋𝐀─ 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞𝐝 𝐧𝐞𝐯𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐝
Fiksyen Peminatrandom-up. x Reader. Rembulan, Dialah Sang keindahan di tengah misteri kelam nan sepi. Arutala © dwiyshren Promised Neverland © Kaiu Shirai/ Posuka Demizu · Just in case, manatahu ada yang bertanya soal credit dari beberapa art yang keliatan 'UWNSJH...