XXII. 002-003 (4)

1.1K 206 38
                                    

[A while(?) before Yorka's side, (Nama)'s side]

...

Entah sudah berapa lama (Nama) tidak sadarkan diri, tapi saat ini,

Ia sadar sepenuhnya, berbaring entah dimana──

Dengan mata yang masih tertutup.

Tua b*ngka si*lan,

Karenanya ia harus kembali membangun pondasi kepercayaan pada orang dewasa!

(Nama) harap Nenek peyot itu kehilangan salah satu giginya, ia tidak peduli, ia dendam.

(Nama) jadi tidak tahu lokasi dari tempat ini.

Dari bau...

Ada bau pendingin suhu ruangan(?)

Obat-obatan

Dan besi.

Apakah ini semacam tempat seperti rumah sakit? Tapi ternak tidak butuh rumah sakit, aneh.

Ah, tempat penelitian? Eksperimen manusia sebagai ternak?

Kalau begitu (Nama) sudah sampai di tujuan.

Gadis itu terus menerka-nerka kemungkinan yang ada selagi menutup mata dan menjaga napasnya agar terlihat seperti tertidur.

Yang jelas, (Nama) tidak boleh membuka matanya.

Jangan, belum saatnya.

Ini seratus-delapanpuluh derajat berbanding terbalik dengan Grace Field, pikirnya.

(Nama) tidak menyukai ini.

Temperatur udara, suasana dan suara di sekitarnya terlalu asing, terlalu sunyi hingga membuatnya kesal.

Terlalu kesal, hahaha...

…tidak, ini bukan kesal, (Nama) mungkin tidak menyadarinya, tapi gadis itu panik. Disebabkan perubahan lingkungan yang tiba-tiba, sepertinya ia butuh beberapa jam untuk beradaptasi sepenuhnya.

...Leherku pegal.

Gawat, (Nama) ingin mengamuk rasanya. Pernah dengar orang yang ingin menelan segalany karena segala sesuatu hal yang membuatnya panik?

Kalau belum, (Nama) orangnya.

Sesuatu yang memukulnya menggunakan benda dengan tekstur aneh untuk memukul, tunggu── bukannya benda, (Nama) yakin itu hidup.

Sekilas teksturnya seperti reptilia,

Apa pihak peternak menggunakan kadal raksasa untuk memukulnya?

Perset*n.

Orang-orang tempat ini kapan datang pada (Nama)? Bukannya (Nama) objek penting? Si 'eksperimen sempurna', katanya.

(Nama) berandai, jika bukan karena ini mungkin ia tidak akan repot-repot mencari tempat ini, bisa saja ia membakar habis house serta-merta membawa kabur semua adik-adiknya.


Salahkan bau minyak tanah yang menyebar di seluruh area house, entah siapa yang menjadi pelaku dari minyak tanah tersebut, itu membuat (Nama) terpikir untuk membakar house.

──Tadinya ingin seperti itu.

(Nama) merasa tidak berdaya, semakin diingat semakin membuatnya merasa kesal.

Kenyataan bahwa dia hanyalah anak kecil membuatnya tidak berdaya.

Dunia tempatnya berpijak seolah memusuhinya dengan mendatangkan orang-orang dewasa yang selalu saja membuatnya terpojokkan.

𝐀𝐑𝐔𝐓𝐀𝐋𝐀─ 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞𝐝 𝐧𝐞𝐯𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang