Chapter 18

4.3K 718 6
                                    

Chrome datang membawa seorang pria tua yang di ikat. Senku memandang si pria tua aneh.

"Siapa orang tua ini?" Dia berbisik pada (Y/N) di sampingnya.

"Aku pastinya tidak tahu. Tapi, apa Chrome harus membawanya dengan di ikat seperti itu?"

(Y/N) jadi serba salah. Apa mereka tidak akan di tuduh sebagai pelaku penculikan nantinya?

"Hey, lepaskan aku, Chrome!"

"Ku mohon! Kakek Kaseki, tolong bantu kami!" Chrome menangkupkan kedua tangannya.

"Jadi, kau orang mesum yang suka mengikat orang lain saat meminta bantuan. Aku tidak mau menolong orang yang punya hobi menyeramkan seperti itu."

Chrome berseru tidak terima. Senku bertanya pada Kakek Kaseki tentang kerajinannya, sambil bertanya mereka membawa Kakek Kaseki ke kerajaan sains.

"Apa ini?! Kerajinan transparan?!"

Senku dan Chrome berubah menakutkan, mereka mulai memanas-manasi Kakek Kaseki.

"Kalian tahu sekali ya, cara mengendalikan orang lain." (Y/N) yang duduk tidak jauh dari mereka berbicara melihat Kakek Kaseki mulai gelisah.

"Kuku.. seorang yang mencurahkan hidupnya kepada kerajinan, tentu tidak bisa berdiam diri saja. Ya, kan Kakek Kaseki?"

Dia menarik (Y/N) untuk mencoba, yang di tarik pasrah saja. Mengambil alih pipa besi dari tangan Senku.

(Y/N) mulai bekerja, dia hampir melempar pipa besi jika saja Senku tidak menahan tubuhnya. Kakek Kaseki tiba-tiba muncul di depannya, terlihat lebih semangat dari sebelumnya.

"Memutarnya terlalu kencang, tiupannya tadi jadi tidak berguna! Biar aku yang lakukan!"

Kakek Kaseki menghancurkan tali, memperlihatkan otot-ototnya yang tidak masuk akal.

"Apa!!" Chrome berteriak.

"Serius? Otot-otot itu.." Senku berkata tidak percaya, tangannya terangkat menutupi mata (Y/N), meski setelah itu dia buka.

Kakek Kaseki mulai bekerja, (Y/N) jadi ikut sibuk membantu. Dia juga mau ikut belajar.

"Itu bagus sekali! Apa Kakek Kaseki benar baru pertama kali melihat kaca?" Chrome berteriak.

"Kuku.. itu perbedaan besar antara pengrajin handal dengan kita."

"Aku sudah bekerja menjadi pengrajin selama 50 tahun. Ku punya cukup banyak pengalaman."

"Mereka ada di setiap zaman, orang-orang yang mencurahkan hidupnya untuk pekerjaan." Senku berkata.

(Y/N) tersenyum, dia masih membantu Kakek Kaseki.

"Iya, kemampuan Kakek Kaseki sangat hebat."

°°°

"Siapa tadi nama mu? (Y/N)?" Kakek Kaseki menyerahkan alat-alat kimia yang sudah selesai.

(Y/N) menyusun lab baru milik Senku, dia tersenyum pada Kakek Kaseki. Mengiyakan pertanyaan tadi.

"Kamu mau belajar? Sepertinya bersemangat sekali membantu ku."

"Kalau Kakek Kaseki tidak keberatan. Semakin banyak yang ku bisa, semakin aku bisa membantu Senku."

Kakek Kaseki melirik (Y/N) yang mengatur lab dengan hati-hati, dia dapat melihat cahaya dari matanya saat menyebut nama Senku.

"Hm, mulai sekarang bantu aku. Akan aku ajari."

(Y/N) tersenyum ceria. Berterima kasih, mereka melanjutkan menyusun isi lab. Sengaja (Y/N) melarang Senku ikut menyusun.

It's Always You (Senku x Reader) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang