Chapter 70

2.4K 405 90
                                    

Selagi kota jagung meliliti donat besi dengan kawat, tim Senku membuat memori untuk komputer sembari berlayar.

"Memori?" Tanya Chrome.

"Singkatnya itu untuk menyimpan data, setiap komputer tentu harus memiliki memori untuk mengingat angka dan hal yang lain." (Y/N) menjawab cepat, mengindari kemungkinan jawaban panjang dan memusingkan Sai.

Tetap saja Sai menjawab dengan penjelasan yang panjang, ingin kesal tapi, (Y/N) gemas dengan wajah bahagianya.

"Kita akan menyimpan data dengan magnet!" Senku mendadak datang di tengah pembicaraan, mengangkat magnet di tangannya.

Bersama Sai, dia menulis berbagai hal yang harus di ketahui oleh tim Ukyo di kota jagung sana terkait dengan pembuatan komputer.

Mereka lalu juga mengirimkan instruksi pembuatan memori melalui faks pada tim Ukyo. Pembuatan komputer di pimpin Ukyo yang menjelaskan dan Yuzuriha yang mendemonstrasikan pada yang lain.

Beberapa hari kemudian akhirnya kota jagung memberi laporan bahwa komputer kalkulator akhirnya sudah selesai.

°°°

"Penyebrangan samudera Hindia ini, cocok untuk kontes matematika dunia baru!" Gen berdiri di ujung dek kapal.

Melihat kertas berisi soal matematika, (Y/N) meringis tidak suka. Menjauhkan angka-angka mengerikan itu dari dia, sayangnya tidak bisa karena dia yang bertugas membawa ke atlit yang bermain.

Chrome berkeringat gugup dan tegang, Senku bersenandung sembari mengamati setiap ekspresi gadisnya, dan Sai yang menulis cepat di kertas dengan senang.

"Dan yang berkompetisi dari jauh, di kota jagung sana! Magma kita!"

Suara terpekik tidak percaya berhamburan keluar tim Ukyo dan tim Xeno.

"Dan ini pertanyaan mengerikannya!" (Y/N) memperlihatkan soal dengan senyum manis yang menghangatkan tetapi menimbulkan teriakan ngeri.

995204154÷10583×293719÷2239×67071=?

Chrome memasang wajah jelek, mulutnya bergerak-gerak berusaha menghitung. Senku menghitung dalam kepala dengan wajah datar. Sai entah dia menghitung atau tidak di kertas, masih tersenyum-senyum sendiri.

"Jawabannya 827,401,136,058."

Jawaban dari telepon yang terhubung dengan Magma sudah terdengar, sebagian ternganga tidak percaya.

"Ya!" Senku menyeringai.

"Dia betul!" Sai menambahkan, masih menulis.

"Hore! Magma menang!" (Y/N) bersorak seperti seorang ibu yang senang anaknya menang.

Semua tersenyum lucu melihat (Y/N) mengucapkan selamat pada Magma yang menyuruh gadis itu diam karena malu.

"Hebat, bisa sampai seperti ini di dunia batu." Kata Ryusui.

"Sesuatu yang di buat manusia dari awal mampu melalui pemikiran manusia. Itulah alasan untuk bersemangat." Kata Senku.

Bukan hanya komputer, bahkan bank juga telah di buat Ryusui untuk mengirimkan uang hadiah melalui deposit langsung. Bank di kota jagung di urus oleh Minami di sana.

°°°

"Aku sudah memikirkan ini."

Menoleh ke belakang, (Y/N) cukup terkejut dengan hadirnya Senku di belakangnya. Karena malas bangkit, dia hanya berbaring dan menatap Senku yang ikut duduk di sisi ranjangnya.

"Apa?" Bertanya cemas, wajah Senku terlihat sangat serius sekarang.

Sebelum menjawab laki-laki itu bermain dengan rambut kekasihnya, memandang lekat-lekat wajah (Y/N).

".. kita akan berpisah.."

Terduduk cepat, (Y/N) otomatis menahan wajah Senku yang ingin menunduk. Sinar ragu dan sedih terlihat di mata merah tersebut.

"Senku? Apa yang terjadi?" Sebisa mungkin dia bertanya pelan, (Y/N) bersikap selembut mungkin saat ini.

Cukup lama tidak ada jawaban, Senku memalingkan pandangan sebentar. Sebelum akhirnya menarik nafas panjang dan menjawab.

"Besok Ukyo dan Yo akan datang membawakan medusa."

(Y/N) masih diam, menunggu Senku melanjutkan.

"Medusa akan di bawa saat perjalanan ke bulan.. ini misi bunuh diri, (Y/N)."

"Untuk misi ke bulan ini, kita tidak punya banyak waktu untuk membuat kendaraan kembali."

"Tunggu!" (Y/N) bisa mendengar suaranya bergetar begitupun tangannya, Senku dengan cepat memeluknya.

"Jangan katakan pada ku..!" (Y/N) menyembunyikan wajah di dada Senku, tangannya meremas baju kekasihnya itu.

"Tolong jangan.."

"Maaf. Maafkan aku.." Senku berbisik lirih, memeluk semakin erat.

"Saat selesai berurusan dengan Why-man, tiga orang yang ke bulan akan membatukan diri." Walau berat, Senku tetap melanjutkan setiap katanya.

"Hingga umat manusia semakin berkembang dan dapat membuat roket lebih baik lagi, kami baru bisa di selamatkan."

"Bertahun-tahun ataupun berabad-abad."

Gadis mungil di dekapannya masih tidak bergerak, dia tahu (Y/N) menahan dirinya. Tidak ada rasa basah di bajunya atau isakan yang terdengar.

Pelukan di lepas, Senku memandang nanar gadisnya itu. Matanya menahan air mata berhenti di sana, berusaha tersenyum padanya.

"Aku pernah menunggu mu bertahun-tahun, Senku. Hanya menunggu beberapa ribu tahun lagi, aku pasti bisa."

Memeluk leher ilmuwan di hadapannya, (Y/N) berbisik halus.

"Meski yang tersisa nanti untuk menunggu hanyalah jiwa ku."

Itu membawa kisah lama. Tentang dia yang tetap mencintai seseorang yang bahkan tidak mengenalnya selama 3700 tahun, tetap bertahan hidup sendirian selama lebih dari 5 tahun.

Senku akhirnya menyadari betapa lucu kisahnya dengan (Y/N). Akan selalu ada yang memaksa mereka untuk berpisah satu sama lain, seakan mereka seharusnya tidak pernah bertemu dan bersatu.

"Aku mencintai mu." Ungkapan perasaannya yang kedua untuk (Y/N).

Sangat mencintai mu..

Jika yang pertama penuh gugup dan malu, kali ini halus dan penuh kelembutan. Seakan ini adalah yang terakhir kali Senku mengucapkannya.


TBC

Lah? Kok jadi mellow gini 😭

Kasihan. (Y/N) di tinggal ayang mulu.

It's Always You (Senku x Reader) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang