Chapter 47

3.4K 539 46
                                    

40 hari berlalu, dengan bantuan Chrome yang menemukan batu matahari menggunakan kalsit mereka bisa melanjutkan perjalanan dengan lancar.

Mereka bahkan juga melihat ikan paus saat di perjalanan, (Y/N) sampai berteriak kagum. Senku sempat menemaninya meski hanya sebentar saja, hubungan mereka masih canggung dan kaku sekali.

Ini tidak enak.. padahal dekat tapi, terasa jauh.

"Daratan! Kita sudah sampai!"

Lamunan (Y/N) terhenti karena mendengar mereka sudah sampai di Amerika Utara. Saat melihat patung-patung di balik kabut sana semua terdiam, pandangan mereka sendu.

"Ayolah, semuanya. Kita sudah menduganya, kan?" Gen memecah keheningan.

(Y/N) menepuk tangannya, mengalihkan suasana suram. Memberi senyum lembut seperti yang selalu dia berikan saat suasana seperti ini.

"Mungkin sudah ada yang juga bangkit di sini. Bahkan meski tidak ada yang bangkit juga tidak masalah, kan? Kita yang akan membantu mereka."

Suasana perlahan mencair, Gen berterima kasih pelan karena membantunya.

Senku tersenyum tipis ketika memandang (Y/N), mematri kuat-kuat senyum lembut itu di ingatannya.

"Tanjung yang menjorok itu, kenapa banyak patung yang terkumpul di sana?" Kohaku tiba-tiba bertanya.

"Pasti karena sekelompok tabrakan mobil yang besar." Senku menjawab.

Yo memandang aneh, bertanya-tanya kenapa mobil bisa ada di dalam laut.

"Tentu saja. Ini dulu tanda pintu masuknya Samudra Pasifik, jembatan Golden Gate." (Y/N) menunjuk tempat yang sekiranya bekas jembatan.

"Hah! Beberapa ribu tahun yang lalu, aku juga pernah melewatinya dengan kapal ku." Ryusui menengok.

(Y/N) berdesis kesal karena sempit, sekarang mereka saling berebut jendela. Ryusui tidak mau kalah, ia menempelkan samping kepalanya pada (Y/N) lalu mendorong-dorong pelan.

"Menjauh, Ryusui!"

"Aku mau lihat!"

Belum habis acara rebutan mereka, Tsukasa ikut menengok. Hanya dengan alasan dia ingin mencoba berdesakan. Yang lain memandang heran, padahal jelas sekali masih banyak jendela lain.

Senku menyipitkan matanya, melihat (Y/N) di himpit dua laki-laki lain. Mengomel, ingin hati menarik (Y/N). Tapi, gengsi untuk memulai interaksi duluan.

Aku tahu Tsukasa mencari perhatian (Y/N) tapi, kenapa Ryusui jadi ikut juga?!

Gen dan Ukyo yang peka akan situasi, memisahkan tiga orang yang berdesakan. Mengingatkan mereka akan rencana utama jagung, akhirnya kondisi kembali kondusif meski wajah Senku masih merah menahan kesal.

Agar bisa memudahkan pencarian jagung, mereka di bagi jadi dua tim inti.

"Ini sungai Sacramentu, kita akan berpencar jadi dua tim. Tim petarung dan pencari jagung!" Ryusui memberi komando.

Dengan menggunakan mobil lab dan motorboat mereka berpencar, ada juga yang menunggu di pinggir sungai saja. (Y/N) dan beberapa orang menunggu di sana, hingga dua tim kembali dan membawakan daging buaya.

Dengan daging tersebut, Francois membuatkan mereka hamburger.

"Kamu berkelahi dengan Senku?" Tsukasa bertanya sambil memotong daging.

(Y/N) terdiam. Aktivitasnya mencuci daging berhenti, pandangannya terangkat menatap ilmuwan muda itu.

"Apa karena aku?" Pertanyaan cemas kembali di lontarkan.

It's Always You (Senku x Reader) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang