Chapter 72 - Moon Mission

2.3K 381 70
                                    

Agar bisa menambah kekuatan mereka, Senku memutuskan untuk membangkitkan lebih banyak orang lagi.

"Salam rakyat Jepang yang di bangkitkan! Kalian pernah melihat ku di tv? Terima kasih! Ini adalah dunia batu biar ku jelaskan sedikit tentang kondisi kita!" Gen mengumpulkan semua wajah-wajah baru, menjelaskan rincian semua yang terjadi.

"Mereka semua tidak mengerti." Kata (Y/N) dan Chelsea.

"Jumlahnya banyak sekali. Untuk menyatukan semua orang kita butuh hiburan, media! Aku menginginkannya!" Ryusui berseru dari belakang mereka.

"Aku tahu maksud mu. Kalau tidak punya kesenangan dalam hati, kau tidak akan hidup." Kata Sai.

(Y/N) memandang kakak beradik tersebut, geli sendiri melihat mereka.

Sai adalah versi suci dari Ryusui.

"Ini berbeda. Bukankah orang yang mendominasi media bisa melakukan apa saja? Stasiun penyiaran, Google, Netflix. Dunia baru sudah mencapai tahap tersebut!" Wajah Ryusui berganti menjadi keserakahan yang gila.

"Adik ku! Kenapa kau tumbuh besar dengan sifat yang sangat berbeda?!" Sai berteriak tidak terima.

Kali ini, (Y/N) menertawakan Ryusui yang masih berteriak akan keserakahannya dan Sai yang sakit hati melihat adiknya berubah seperti iblis.

°°°

TV sudah selesai di buat, tentu tanpa ada stasiun penyiaran yang tersisa. TV tersebut tidak memiliki saluran.

Taiju juga sudah datang dari kota jagung membawakan CPU dan NES. Sai yang mengatur komputer tersebut hingga game sederhana seperti tetris bisa kembali mereka mainkan, begitu pula game komputer lainnya.

Selama beberapa hari tersebut dari pagi hingga sore, (Y/N) banyak menghabiskan waktu bersama Chrome dan Suika untuk belajar bersama Sai. Meski cukup sulit karena Senku terkadang mencarinya.

"Apa yang kita lakukan?" Tanya Gen.

Saat ini dia, Chelsea, Senku, Kakek Kaseki dan (Y/N) melihat Medusa yang di masukan ke dalam sebuah tabung.

"Kalau layu mungkin kita tidak bisa memakainya jadi, kita akan mengamankannya sedikit lebih lama." Jelas Senku.

Tabung Medusa di masukan ke dalam brankas besi kemudian di kunci oleh Ukyo yang datang bersama Yo.

(Y/N) masih memandangi brankas Medusa, dia menjadi yang terakhir keluar bersama Gen dan Yo.

"Kalau aku yang teriak yang kencang, seberapa jauh jarak ku agar dia tidak aktif?" Yo bertanya iseng.

"Seandainya kita berteriak dari depan pintu apa Medusa akan aktif?" (Y/N) ikut bertanya penasaran.

"Jangan coba-coba melakukannya kalian berdua." Kata Gen.

Baru saja mereka sampai depan pintu, suara-suara aneh terdengar dari dalam brankas. Mereka bertiga kembali masuk dan Yo mencoba membuka untuk memeriksa.

"Kita harus keluar!" Seru Gen. Dia dan Yo berlari.

"Ku rasa sudah terlambat.." (Y/N) berpaling ke brankas Medusa yang memancarkan cahaya hijau bersamaan dengan ledakan.

Haruskah aku berpose yang cantik?

Cahay hijau meledak keluar, tiga orang di dalam ruangan membatu. Patung batu Gen dan Yo hancur karena mereka membatu saat berlari kemudian hancur, sedangkan patung batu (Y/N) berdiri tegak dengan rambut panjangnya yang berkibar ke belakang.

It's Always You (Senku x Reader) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang