03. Simulasi bersama Akai Ryuu

228 25 1
                                    

Beberapa menit kemudian, Riku masuk menggunakan baju simulasi dan menjelaskan kegiatan hari ini.

"Kyou wa, kita akan simulasi dadakan. Persiapkan diri kalian, sensei tunggu di gedung simulasi. Jika bisa sebelum bel sudah harus ada di gedung simulasi." sekelas langsung hening sejenak sebelum Riku keluar.

Riku pun keluar menuju gedung simulasi yang ada di halaman belakang sekolah sedangkan para siswa sedikit kalang kabut karena bel masuk akan berbunyi 10 menit lagi.

"Sensei kebiasaan kalau simulasi pasti dadakan." ucap Yaotome Gaku saat ia sedang mengganti bajunya, siswa berganti di kelas sedangkan siswi di ruang ganti.

"Memang dia selalu seperti ini?" kata Tenn memberanikan diri.

Dia tidak bisa menahan rasa penasarannya terhadap adiknya karena baru saja dia kembali, Riku sudah setenar ini pasti terjadi sesuatu sebelumnya yang membuat Riku setenar saat ini.

"Iya, semenjak sensei mengajar di sini, simulasi dari kelas yang sensei ajarkan selalu di adakan secara dadakan. Bahkan pernah 6 bulan yang lalu, 3 hari berturut-turut hanya simulasi dan itu tidak ada pemberitahuan sebelumnya." jawab Gaku memakai sepatu khusus simulasi.

5 menit pun berlalu dan kelas 5-1 kini sudah berada di ruangan simulasi tentu beberapa dengan nafas terengah-engah karena harus lari dari kelas mereka yang posisinya lumayan jauh dari gedung simulasi.

Riku sedang berbicara dengan seseorang lewat kalung komunikasi sihir sedari 5 menit yang lalu, sembari menunggu murid-muridnya sampai, pun menutup panggilannya dan kemudian memasukkan kalung itu ke saku celana, lalu menghampiri murid-muridnya yang sudah berbaris rapi.

"Kita akan simulasi di keadaan peperangan. Ada 2 tim yang berpartisipasi, tim pertama adalah...kalian semua." murid-murid pun bersorak tetapi Iori merasa ada yang janggal dan bertanya.

"Sensei, kalau tim pertama itu kami semua. Lalu siapa tim kedua?" tanya Iori yang merasa janggal.

Riku tersenyum tipis kemudian menjentikkan jarinya dan dari belakang Riku, muncul 4 orang dengan seragam tentara sihir kerajaan khusus pasukan elit.

"Simulasi kali ini akan dibantu salah satu tim elit terbaik tentara sihir kerajaan, tim Akai Ryu, dan sensei kali ini akan ikut dalam simulasi sebagai kapten tim 2. Kapten tim pertama aku serahkan kepada...Kujou Tenn." Tenn terkejut saat namanya dipanggil.

Tidak hanya Tenn, tapi murid-murid lain juga terkejut karena Tenn adalah murid baru yang belum diketahui secara menyeluruh potensinya, bisa ditunjuk sebagai kapten tim. Riku pasti melihat ada potensi dari Tenn hingga dia memilih Tenn sebagai kapten kali ini, itulah yang dipikirkan oleh beberapa murid.

"Tujuan simulasi ini adalah membentuk kerja sama kalian, apalagi kini ada murid baru yang menjadi kaptennya. Ingat, walau hanya simulasi kami tidak akan menahan diri." lanjut Riku dengan muka datarnya dan aura membunuh yang kuat lalu seketika mereka berada di hutan yang luas dan sudah seperti ada bekas peperangan.

Banyak pohon yang terbakar dan tumbang, asap di mana-mana, beberapa pohon juga masih terbakar dengan api yang menyala, pedang dan darah menutupi tanah.

"Simulasi....di mulai." Riku dan tentara kerajaan bersembunyi di pepohonan yang tumbang dan menembaki mereka dengan peluru sedangkan para murid berdiskusi setelah membuat benteng untuk melindungi mereka selama diskusi di sebuah lahan yang sudah tertutup abu dan darah.

"Riku-kun, apa kau yakin? Bagaimana kalau salah satu dari mereka terluka parah?" tanya Fisry Glidasy; penembak jarak jauh, sambil mengisi kembali pistolnya dengan beberapa peluru dan menembaki benteng murid 5-1.

"Tenang, walau aku mengatakan kalau kita tidak akan menahan diri aku tetap akan menyuruh kalian menyerang dengan kekuatan yang sewajarnya." jawab Riku yang bersembunyi tak jauh darinya, ikut menyerang menggunakan sihir jarak jauh.

Terungkap #NewVersion (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang