40. Bahagia

97 3 0
                                    

*Note: karena chapter kali ini sedikit panjang, pastikan kalian membacanya dengan posisi nyaman... and enjoy~

__________________________________________________

Ceklek//suara pintu terbuka

"Tenn, kau baru bangun? Kau mimpi buruk lagi ya?" Tenn melihat ke sekitarnya dan dia memegang kepalanya.

Wanita yang masuk ke dalam kamar Tenn menatap khawatir dirinya, dia adalah istri Tenn, Shira. Keduanya menikah 3 tahun yang lalu, saat usia Tenn 27 tahun.

"Ra-chan... hah.... aku teringat lagi dengan Riku. Lalu.... apa kau sudah menemukan Izumi?" Shira menggeleng pelan dan dia duduk di pinggir kasur Tenn.

"Tidak ada jejak sama sekali. Sudah 5 tahun sejak Riku pergi, padahal saat itu Izumi baru 3 tahun bukan?" Tenn menenggelamkan kepalanya di antara lutut.

Shira melihat suaminya kembali murung itu mendekat dan memegang pundaknya, berusaha memberikan semangat. Shira adalah orang yang payah dalam memberi semangat, tapi dia selalu mencoba untuk tetap memberikan semangat apalagi kepada suaminya.

"Kau jangan memaksakan diri untuk mencari Izumi, Tenn. Aku yakin dia pasti baik-baik saja, diakan kuat seperti orang tuanya. Sekarang turunlah untuk sarapan ya, aku mau ke kantor duluan karena ada misi." Shira keluar dari kamar Tenn, meninggalkan sang pemilik kamar yang masih termenung menatap foto yang ada di nakasnya.

"Sudah 5 tahun, aku tidak menyangka kau tega meninggalkan kami. Maaf kami masih belum menemukan Izumi..." Tenn mengambil foto itu dan mendekapnya.

"Riku." Tenn meletakkan foto itu kembali dan bersiap memulai kembali kehidupannya seperti biasa.

Foto yang Tenn pegang adalah fotonya dan Riku saat kelulusan ReMa angkatan Tenn, bersama Izumi dan Shira tentunya. Foto yang di ambil 3 hari sebelum kematian Riku dan menjadi foto terakhirnya keduanya.

Riku tiada setelah menerima diagnosa jika di dalam dirinya terjadi komplikasi kekuatan yang berlainan dan juga liar. Kekuatan itu tidak mampu bertahan dalam tubuh Riku dan mulai memakan kehidupan Riku perlahan hingga Riku pun tiada.

Izumi tentu menjadi yang pertama menangis kemudian baru Tenn, orang tuanya, dan terakhir adalah Shira.

Kematian Riku yang tidak terduga itu tentu membuat siapapun yang mengenal Riku langsung pergi ke kediaman Nanase untuk menghadiri prosesi pemakaman Riku dan melayat.

Tiga jam setelah pemakaman Riku, kabar buruk kembali menghampiri mereka yakni hilangnya Izumi tanpa jejak satupun.

Seluruh keluarga Nanase bahkan di bantu oleh anggota militer tidak bisa menemukan Izumi, seolah dirinya ikut bersama Riku menemui ibunya dan Izumi pun dinyatakan hilang tanpa adanya berita penemuannya hingga 5 tahun lamanya.

Tenn adalah orang pertama yang menerima kabar jika Izumi menghilang dan langsung pingsan saat itu juga.

Dia masih berkabung akan kematian adiknya tercinta dan harus menerima kabar jika keponakan kesayangannya menghilang tanpa jejak.

Awalnya Tenn sudah frustasi dengan keadaan, namun Shira mengingatkannya untuk tetap menjalani hidup seperti kata-kata Riku sebelum dia kembali ke alamnya.

"Tenn-nii harus tetap menjalani kehidupan sampai waktunya tiba. Aku tidak ingin melihat Tenn-nii ada di atas sana sebelum waktunya ya. Riku akan tetap menunggu. Tolong jaga Izumi untuk kami ya, sayonara.", itulah kalimat terakhir Riku untuknya sebelum pergi.

"Tenn, kau kedatangan tamu." lamunan Tenn terbuyarkan dengan perkataan Shira dan dia berkata untuk tetap menunggunya sebentar lagi. Dirinya bergegas memakai seragamnya dan mengambil tasnya sebelum ke bawah.

Terungkap #NewVersion (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang