Sedangkan di sisi lain, Riku belum tidur lagi dan sedang berbicara dengan seekor harimau putih yang merupakan temannya sekaligus penjaganya apabila sosok Ara dan sosok Ata tidak ada di sebelah Riku, namanya Tora.
"Riku-kun, iblis itu mulai berulah dan negeri utara juga barat sudah di serang. Walau ia belum keluar sepenuhnya." kata Tora yang duduk di samping Riku yang sedang mengelus kepala Hoshi.
"Tenang saja, aku sudah meneliti kekuatan iblis itu walau hanya setengahnya. Kalau pun dia terlalu bahaya jika hanya disegel, aku harus mengembalikan iblis itu ke penjara neraka, walau nyawaku taruhannya." kata Riku pelan, Tora terkejut dan langsung menegur Riku.
"Jangan bercanda! Setelah iblis itu tersegel pasti ada musuh yang bisa membahayakan dunia lagi! Ditambah perang besar itu. Kau jangan bicara yang aneh-aneh!"
"Gomen, tapi tenang Tora pasti ada cara lain untuk mengembalikan iblis itu ke penjara neraka tanpa mengorbankan nyawa." jawab Riku tenang.
"Terserah kau saja lah, Riku-kun."
Riku pun tertidur sembari memeluk Tora yang ada di sebelahnya hingga besok harinya, Riku bangun dari tidur panjangnya karena seseorang membangunkannya dan itu adalah Tenn.
"Ohayou Tenn-nii." kata Riku dengan aura mentari paginya. Tenn terpana sejenak lalu kembali seperti semula.
"Ini sudah bukan pagi lagi Riku, ini sudah siang. Lalu Riku, apa kau memakai wig?" Riku yang masih setengah sadar pun heran dan memiringkan kepalanya.
Tenn paham jika Riku masih setengah sadar langsung mengulang pertanyaannya, "Apa kau memakai wig?" Riku terdiam dan menyentuh rambutnya, setelah beberapa saat melamun, dia baru menyadarinya.
"Oh ini rambutku Tenn-nii. Maaf aku mengubahnya karena saat itu aku langsung drop jika mengingatmu Tenn-nii." kata Riku sedikit berbohong. Tenn menatap adiknya lembut dan memeluknya.
"Tak apa, aku memahaminya. Kalau begitu cuci muka lalu turun makan ya?" Riku mengangguk dan Tenn pergi dari kamar Riku.
Seusai makan siang, Riku dan Tenn kini sedang berada di halaman belakang menikmati pemandangan yang ada di sana.
Tenn pulang awal hari ini karena ada rapat untuk ujian kenaikan tingkat. Riku sebenarnya harus ikut karena dia adalah wali kelas, tetapi dengan ijin dari Rika, Riku boleh tidak mengikutinya.
"Riku."
"Doushita, Tenn-nii?"
"Tenn-nii minta maaf ya."
"Kenapa minta maaf?"
"Ya...karena meninggalkan Riku begitu saja. Aku meninggalkanmu hanya karena ego ku, hountoni gomennasai." Riku melihat kakaknya lembut, lembut sekali dan kemudian memeluknya untuk beberapa saat.
"Sudahlah Tenn-nii, jangan membahas itu lagi. Masa lalu biarlah berlalu, yang terpenting kita sudah bersama lagi dan kita akan hadapi masa depan bersama-sama." kata Riku sambil menatap lembut mata Tenn.
"Kau benar, kita akan mengahadapinya bersama, sebagai saudara." mereka pun berpelukkan kembali dan tanpa mereka ketahui, Takeshi melihatnya kemudian tersenyum bangga.
Tak lama bel berbunyi dan Carel melaporkan pada Takeshi namun terdahului oleh pertanyaan Riku.
"Siapa Carel?" tanya Riku yang baru masuk bersama Tenn.
"Nagi-sama ingin bertemu dengan anda Riku-sama." kata Carel sopan.
"Buatkan dia minuman, akan ku temui si kuning alay lebay itu." kata Riku lalu berjalan menuju ruang tamu yang di sana terdapat partnernya, Rokuya Nagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terungkap #NewVersion (Complete)
FanfictionStatus : Tamat Terungkapnya identitas dari seorang pemuda yang memiliki banyak sekali rahasia. ### Jika ada kesamaan mohon dimaafkan. Karakter milik ©BandaiNamcoEntertaiment.Inc Amy hanya meminjam karakter dan cerita hasil pemikiran Amy. Publish :...