Riku menatap mata laki-laki yang ada bersama Shira. Warna hanzel yang sedikit ada lingkaran hitam di pinggirnya itu sedikit membuat Riku seperti nostalgia terhadap seseorang, "Anata wa Deryn Flacy desu ka?" tanya Riku saat dia tersadar dari lamunannya.
"Sou boku wa Deryn Flancy desu. Yoroshiku ne Nanase-san." kata Deryn(7), mereka berdua bersalaman dan awal persahabatan mereka pun di mulai.
"Sokka, mina kenalkan ini temanku yang satu kelas denganku, Yuki dan Momo. Senpai ini teman-temanku, oh dan itu namanya Shira-san dan itu Deryn." kata Riku yang mulai mengakrabkan Yuki dan Momo kepada kelas tersebut dengan tujuan mengubah pola pikir anak-anak tersebut terhadap kelas lain.
'Riku-chan kau lebih cocok menjadi guru daripada seseorang dengan tangan yang berdarah. Seandainya saja takdirmu tidak membelenggu, Kaa-san pasti akan menyuruhmu kuliah setelah lulus dari sini.' batin Rika tersenyum senang, namun entah kenapa dadanya terasa nyeri.
'Huft....jangan sampai yang lain tahu.' Rika pamit untuk ke ruang guru dan para murid mengatakan hati-hati dan terima kasih kepada Rika.
'Okaa-sama?' Riku ternyata menyadari ada yang aneh dengan Rika tapi mendengar tawa dari anak-anak kelas, Riku langsung melupakannya sejenak.
Saat pulang sekolah, Riku kini sedang dalam perjalanan ke kantor tentara kerajaan bersama Takeshi. Di mobil, Riku masih memikirkan reaksi seperti kesakitan dari Rika hingga Takeshi mengajaknya mengobrol.
"Nee Riku, Tou-san dengar kau sudah jadi pengajar ya?" tanya Takeshi yang menghancurkan lamunan Riku.
"Hm? Oh ha'i...Okaa-sama yang mengajukannya ke kantor pusat. Padahal aku hanya ingin membantu satu kelas itu saja, kenapa aku dapat kartu pengajar." jawab Riku dan tak lama mereka pun sampai di kantor tentara sihir kerajaan.
Begitu turun dari mobil, Riku melihat dua siluet orang yang ia kenal. "Are? Itu kan..." Riku mendekat ke arah 2 orang yang nampaknya ia kenali.
"Shira-san? Deryn-san?" kata Riku saat di dekat orang itu dan ternyata itu Shira dan Deryn. Keduanya menoleh ke arah Riku dan jujur mereka terkejut kenapa Riku ada di tempat ini.
"Nanase-san? Kau kenapa ada di sini?" tanya Deryn dengan raut wajah terkejut dan heran.
"Ah itu aku prajurit pelatihan di sini, ayahku juga bekerja di sini. Kalian sendiri kenapa ada di sini?" kata Riku yang akhirnya berada di dekat mereka, Takeshi sendiri berjalan santai di belakang sembari menelepon seseorang.
"Kami akan mendaftar sebagai prajurit pelatihan. Kakekku menyuruhku untuk mendaftar." kata Shira.
"Kalau aku memang ingin mendaftar karena kehendak pribadi, juga demi ibuku. Riku-san ingin bertemu dengan Jenderal Besar Leo?" sambung Deryn.
"Sou desu, aku memang ingin bertemu dengannya untuk menanyakan pelatihan ku setelah ujian kenaikan tingkat. Nee Otou-sama apa aku bisa pergi dengan mereka?" tanya Riku dengan mata memohonnya kepada Takeshi yang kini sudah ada di belakangnya. Takeshi menatap mata itu dan tersenyum sebelum mengelus kepala Riku.
"Boleh, tapi hati-hati ya. Kalau sudah selesai latihan langsung pulang. Kau baru saja keluar dari rumah sakit jadi harus banyak istirahat." kata Takeshi lembut lalu ia pergi ke lapangan tembak untuk berlatih atau tidak melatih.
"Nee Riku-san, ano–" Riku langsung memotong kalimat Deryn karena tidak nyaman jika di panggil demikian.
"Riku, panggil aku Riku saja atau panggilan lain sesuka kalian selain panggilan formal. Kau mau tanya apa Deryn?" kata Riku ramah dan mereka berjalan ke kantor untuk bertemu Leo.
"Em Riku, ku dengar kau itu di jauhi oleh teman-temanmu ya?" tanya Deryn dengan perasaan tidak enak. Riku tersenyum sebelum menjawab dengan tanpa adanya beban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terungkap #NewVersion (Complete)
FanfictionStatus : Tamat Terungkapnya identitas dari seorang pemuda yang memiliki banyak sekali rahasia. ### Jika ada kesamaan mohon dimaafkan. Karakter milik ©BandaiNamcoEntertaiment.Inc Amy hanya meminjam karakter dan cerita hasil pemikiran Amy. Publish :...