Di kediaman Nanase, Tenn dan Rika sedang menjaga Izumi karena orang tuanya sedang pergi entah kemana. Tiba-tiba saja tiada angin ataupun badai, Izumi menangis keras sembari menggapai sesuatu. Tenn dan Rika panik karena tangisan Izumi kali ini lebih keras dari biasanya.
"Doushita no Izumi-chan? Tidak biasanya kau menangis sekeras ini?" kata Rika menggendong Izumi yang menangis.
"Bukannya Izumi baru tertidur tadi setelah makan dan ganti popok?" heran Tenn.
"Kaa-san tidak mengerti, Tenn-chan. Doushita no Izumi-chan? Mama dan Papa masih di luar, nanti mereka pulang." tangisan Izumi semakin keras dan baru kali ini, Izumi menangis dalam waktu yang lama.
1 jam berlalu dan Riku akhirnya pulang bersama Shinta yang tertidur. Mendengar suara tangisan bayi dari dalam membuat Shinta terbangun. "Ohayou Hime-sama, kita sudah sampai apa kau mau ku gendong sampai ke dalam?" tanya Riku saat melihat Shinta terbangun di punggungnya.
"Iie, aku bisa jalan sendiri. Kenapa Izumi menangis? Apakah dia ditinggal?" kata Shinta kebingungan dan dia pun turun dari punggung Riku.
"Iie, Okaa-sama dan Tenn-nii di rumah. Lebih baik kita melihatnya sendiri." Riku dan Shinta berlari kecil menuju ke arah suara tangisan. Begitu berada di ruang keluarga, pemandangan pertama yang mereka lihat adalah dua orang yang kebingungan menenangkan bayi yang menangis keras.
"Ah okaeri futari tomo. Izumi-chan lihat siapa yang pulang, Mama dan Papa." ucap Rika saat melihat Riku dan Shinta pulang.
"Berapa lama dia menangis?" tanya Riku yang berdiri di sebelah Tenn.
"1 jam lebih dan kami tidak tahu bagaimana cara menenangkannya." kata Tenn dengan wajah kebingungan karena sudah mencoba berbagai cara untuk membuat Izumi diam namun tidak ada yang berhasil.
Izumi tiba-tiba mengeluarkan cahaya putih yang begitu menyilaukan dan benang putih muncul dari tangan kanan Izumi kemudian mengikat Rika, Tenn, dan Shinta. Riku sendiri menyadarinya dan melompat menjauh dari cahaya putih.
"Minna!" kata Riku saat menyadari jika ketiganya terikat dengan sebuah benang putih dengan keadaan pingsan.
"Riku-kun! Daijoubu ka?" Tora yang muncul beberapa saat setelah cahaya menyilaukan itu hilang langsung menghampiri Riku, masih dengan tubuh aslinya yang 3 kali lebih besar dari tubuh harimau normal.
"Tora, sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Riku mencoba menenangkan dirinya yang syok.
"Gabriel-sama marah entah karena apa dan dia menyuruh salah satu jiwa bayi untuk menyalurkan kemarahannya. Tapi tidak disangka jika jiwa bayi itu adalah anakmu. Suman na." jawab Tora yang tubuhnya perlahan mengecil seukuran harimau normal.
"Iie daijoubu, ini bukan salahmu. Aku akan coba berbicara dengan Gabriel-sama dan membujuknya-" belum juga Riku menyelesaikan kalimatnya, cahaya menyilaukan lainnya muncul tepat di hadapannya bersamaan dengan suara yang mirip dengan Michael.
"Membujukku dari apa, nak?" ucap Gabriel, salah satu malaikat agung.
"Gabriel-sama, kenapa kau begitu marah sampai meluapkannya kepada anakku?" tanya Riku mencoba mendekat ke arah Izumi karena dia memiliki firasat jika Izumi akan di bawa oleh Gabriel.
"Kenapa? Tentu saja dengan hubunganmu dengan gadis dari keturunanku. Awalnya aku masih menerimanya, tapi para iblis itu tidak memberiku pilihan lain selain memisahkan kalian dan mengambil anakmu." Riku tentu saja terkejut dan dia sontak mengeluarkan tombak perak yang diciptakan Ara dan Ata.
"Kau mungkin bisa memisahkan aku dengan Shi-chan, tapi mengambil anak kami....aku tidak akan menyerahkannya kepadamu walau kau dan Michael-sama adalah saudara!" ucap Riku serius bahkan sedikit mengeluarkan aura membunuh yang cukup untuk membuat musuh pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terungkap #NewVersion (Complete)
FanfictionStatus : Tamat Terungkapnya identitas dari seorang pemuda yang memiliki banyak sekali rahasia. ### Jika ada kesamaan mohon dimaafkan. Karakter milik ©BandaiNamcoEntertaiment.Inc Amy hanya meminjam karakter dan cerita hasil pemikiran Amy. Publish :...