Riku menatap langit dengan senyuman lebarnya, dunia akhirnya aman dari ancaman iblis dan semua manusia akhirnya bisa tersenyum tanpa ada kesedihan atau ketakutan.
"Kau berhasil, Riku-kun. Maaf kami harus pergi karena tugas kami sudah selesai." ucap Ara dan Ata yang bayangannya muncul di depan Riku.
"Un daijoubu, aku paham. Terima kasih karena sudah membantuku berkali-kali." Ara dan Ata menghilang bersamaan dengan Riku yang terjun bebas karena ia kehabisan Mana.
Takeshi yang menyadarinya langsung menangkap Riku saat akan menyentuh tanah dan membawanya ke tenda darurat untuk perawatan medis.
Riku di bawa ke salah satu tenda dan tenaga medis meminta mereka tetap menunggu di luar. Mereka menunggu sembari membantu tenaga medis yang lain mengurus beberapa orang yang terluka ataupun mengurus jasad.
"Tenn-chan, kau bisa tunggu di dekat tenda darurat dengan Izumi-chan? Kaa-san akan membantu Tou-san untuk mengurus korban." kata Rika memberikan Izumi dan Tenn menyanggupinya.
Setelah Rika pergi, Tenn duduk di bangku yang ada di depan tenda darurat di mana Riku masih di beri perawatan. Dia sesaat menatap kerumunan di depannya sebelum dia menatap keponakannya yang masih tertidur.
"Izumi... kurasa takdirmu tidak semudah anak-anak lainnya. Kau sudah kehilangan ibumu dan... kita tidak tahu bagaimana keadaan ayahmu nanti." Tenn menimang Izumi sembari menunggu.
2 jam berlalu dan akhirnya tenaga medis keluar dengan membawa brangkar Riku. Takeshi dan Rika sudah kembali menunggu sekitar 30 menit yang lalu dan dokter yang menangani Riku menyuruh Rika dan Takeshi untuk bicara di dalam tenda.
"Pasien akan di pindahkan ke rumah sakit, salah satu harap menemani pasien." kata dokter dan Tenn memutuskan untuk menemani Riku ke rumah sakit.
Izumi yang sedang bermain dengan mainannya diberikan kepada Rika karena tidak mungkin ia membawa bayi ke kamar rawat Riku.
Tenn mengikuti Riku menuju rumah sakit dan jujur saja, cukup sakit melihat kembarannya terbaring lagi di ranjang rumah sakit tetapi kali ini bukan karena asma.
Selama dalam ambulans, Tenn tidak melepaskan genggamannya dari tangan Riku. Siapa juga yang tidak khawatir melihat separuh dari jiwa mereka terbaring di ranjang rumah sakit dengan banyak alat penopang hidup terpasang di tubuhnya.
"Riku, bangunlah. Apa kau tidak ingin melihat dunia ini lagi? Lihat dunia ini lebih indah daripada sebelumnya. Ayo buka matamu Riku, apa kau tidak ingin melihat senyuman Izumi lagi?" lirih Tenn sembari menggenggam tangan Riku yang dingin karena kehilangan Mana-nya.
Sesampainya di rumah sakit, Riku sempat dibawa ke IGD karena kondisinya yang tiba-tiba saja menurun namun masih bisa tertolong dan kini sedang berada di ruang rawat inapnya. Pastinya di temani oleh Tenn yang sedari tadi tidak bisa lepas dengan Riku.
Siapa juga yang tidak khawatir jika seseorang yang kalian sayangi berada dalam kondisi diantara hidup dan mati berkali-kali. Tentu saja kalian akan berharap orang itu akan membuka matanya segera dan memandang kalian, bukan.
Tenn seketika teringat perkataan jika Riku sudah pernah mengalami kematian sebanyak 3 kali dan itu membuat Tenn mengeratkan genggamannya kepada Riku. Takut jika Riku pergi namun tidak akan kembali.
Tora sebagai pendamping Riku sejak bayi, muncul di sebelah Tenn dan dia hanya duduk diam di sana sampai Rika dan Takeshi masuk ke kamar Riku. Bagaimana dengan Izumi? Dia dititipkan kepada Shira dan Akai Ryuu.
"Otou-sama, bagaimana keadaan Riku? Dokter mengatakan apa kepada kalian?" tanya Tenn pelan namun masih terdengar jelas. Rika mendekat ke arah putra sulungnya dan memeluknya, mencoba memberikan dukungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terungkap #NewVersion (Complete)
FanfictionStatus : Tamat Terungkapnya identitas dari seorang pemuda yang memiliki banyak sekali rahasia. ### Jika ada kesamaan mohon dimaafkan. Karakter milik ©BandaiNamcoEntertaiment.Inc Amy hanya meminjam karakter dan cerita hasil pemikiran Amy. Publish :...