38. Kehidupan Normal

39 3 0
                                    

Karena panjang chapter kali ini 2500 kata, harap untuk membacanya dalam posisi nyaman. Enjoy~ - Amy & Chara~

***

7 bulan kemudian...

Kehidupan di Kota Fleryca kembali seperti normalnya, para pekerja sudah kembali bekerja, para siswa juga kembali sekolah, semuanya sudah kembali berjalan normal.

Tidak terkecuali kehidupan tokoh utama kita yang hari ini sedang merayakan ulang tahun anaknya yang pertama. Tentu bersama orang tua dan kakak kembarnya.

"Otanjoubi omedetou Izumi-chan."

Izumi tertawa sembari menepuk tangannya seusai meniup lilin berbentuk angka satu. "Aligatou." (Arigatou) ucap Izumi dan dia menyium pipi Riku yang duduk di sebelahnya.

"Cucu Baa-san sudah satu tahun ternyata, jadilah seperti ayahmu ya... tapi jangan keras kepalanya." kata Rika mencium pipi Izumi.

"Hehehe Ijumi tidak akan kelas kepala." (Izumi tidak akan keras kepala) jawab Izumi dan pesta ulang tahun Izumi berjalan selayaknya pesta ulang tahun anak pada umumnya.

Izumi bermain dengan teman-temannya di kotak pasir yang ada di halaman belakang, tempat pesta di adakan. Rika dan Takeshi mengobrol dengan orang tua teman-teman Izumi.

Sedangkan Riku dan Tenn mengobrol di kursi taman, sembari mengawasi anak-anak.

"Riku, kau benar-benar tidak ingin menikah lagi? Banyak wanita diluaran sana yang bisa menjadi ibu untuk Izumi." kata Tenn memulai pembicaraan.

"Aku hanya akan menikah sekali seumur hidup, Tenn-nii. Memang aku egois akan hal itu, tapi aku tidak ingin dia melupakan sosok Shi-chan yang merupakan ibu kandungnya." jawab Riku menatap Izumi yang bermain istana pasir dengan teman-temannya.

"Kukira itu bukan egois secara keseluruhan, kau hanya tidak ingin Izumi melupakan Shinta-san dan kurasa tidak ada yang bisa membuatmu jatuh hati lagi. Bahkan mantan mu semasa sekolah dulu, aku benar bukan?" ucap Tenn dan hanya diangguki oleh Riku.

Dari sorot mata Riku memancarkan kerinduan yang amat dalam, Tenn tahu jika sulit melupakan seseorang yang sudah menjadi separuh dari hidup kita. Walau dia tidak mengerti soal percintaan, dia tahu rasa kehilangan.

Sejak Riku sadar 7 bulan yang lalu, kini Riku mulai beraktifitas normal lagi seperti biasa. Namun, ada beberapa saat Riku akan merasa putus asa dan tidak berdaya.

Bahkan pernah satu hari, dia sama sekali tidak keluar kamar dan hanya mengurus Izumi di dalam kamar. Saat dia akhirnya keluar, matanya sembab dan suaranya parau seperti orang setelah menangis.

Rika dan Takeshi tidak ingin Riku terus-menerus menyesal atas apa yang sudah terjadi, mereka membuat Riku sibuk bekerja dan itu membuatnya merasa lebih baik.

Memang rasa rindu dan menyesal masih ada, namun tidak seperti sebelumnya.

Tenn juga ikut membuat Riku untuk melupakan rasa penyesalan tersebut, dia terkadang meminta Riku mengajarinya secara privat dan itu berhasil.

Tapi menurutnya itu salah satu jalan yang lumayan salah. Kenapa demikian? Karena Riku akan lebih tegas saat mengajari privat satu orang daripada dua orang atau lebih.

Keesokan harinya, yang kebetulan hari senin, Riku bersama Izumi yang ada di gendongannya, turun ke lantai bawah untuk sarapan.

"Riku, Izumi, ohayou." sapa Tenn saat melihat keduanya akan menuruni tangga. Riku dan Izumi menoleh ke belakang dan mereka tersenyum.

"Ohayou Tenn-nii/Ji-san." sapa keduanya bersamaan dan ketiganya pun turun ke lantai bawah bersamaan.

"Tenn-nii, kau mau ke ReMa dulu?" tanya Riku saat melihat seragam yang dipakai oleh Tenn, yaitu seragam ReMa.

Terungkap #NewVersion (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang