34. Penyerangan

35 4 1
                                    

!! WARNING: ADA SEDIKIT HAL YANG MUNGKIN SENSITIF!!

"Okaa-sama/Rika." kata Nanase ketika mereka sampai di mana mobil yang Rika dan Shinta gunakan terparkir.

Rika yang sedang menunggu sembari menenangkan Izumi sangat terharu saat melihat tiga jagoannya baik-baik saja, "Riku-chan! Tenn-chan! Takeshi!" Rika langsung pergi memeluk ketiganya bergantian, namun ia langsung mengeratkan pelukannya kepada putra bungsunya.

Riku yang diperlakukan sedikit berbeda daripada kembaran dan ayahnya hanya bisa pasrah karena dia tahu bagaimana khawatirnya Rika terhadap dirinya.

"Yokatta, Kaa-san kira kau tidak...." kalimat Rika terhenti karena terlalu senang dengan keajaiban yang terjadi.

"Tenanglah Okaa-sama, Riku di sini sekarang. Tapi aku lebih khawatir dengan Shi-chan, sudah kuberi bantuan Mana namun masih tidak ada perkembangan." ucap Riku menenangkan sang Ibu agar tetap tenang, namun dia sendiri sedang khawatir dengan istrinya.

Rika melepaskan pelukan dan melihat Shinta yang di gendong oleh Takeshi. Rika menghampiri Shinta dan menyentuh nadi tangannya sesaat.

"Biar Kaa-san yang jaga, ya. Anakmu di dalam menangis sedari tadi, dia khawatir denganmu." kata Rika tersenyum agar Riku tidak terlalu khawatir dengan istrinya.

"Ha'i Okaa-sama. Lalu apakah Shi-chan baik-baik saja? Beberapa saat aku tidak merasakan Mana darinya, aku khawatir dia kenapa-napa." kata Riku mengelus kepala Shinta perlahan.

"Seharusnya dia baik-baik saja karena kau sudah menyalurkan Mana kepadanya. Biarkan Kaa-san dan Tou-san yang menangani Shinta, kau tenangkanlah Izumi dan pulanglah." ucap Takeshi tersenyum lembut.

"Ha'i wakarimashita, Otou-sama." Riku langsung pergi ke mobil untuk menenangkan Izumi.

"Tenn-chan, kau juga istirahatlah dan pulanglah bersama adik dan keponakanmu. Kami akan menyusul nanti setelah kami memeriksa Shinta-chan." kata Rika kepada Tenn dengan mengelus wajah anak sulungnya itu.

"Ha'i Okaa-sama." Tenn pun masuk ke dalam mobil menyusul adiknya dan setelah beberapa saat, mobil itu pun melaju meninggalkan tempatnya menuju ke kediaman Nanase. Rika dan Takeshi awalnya menatap laju mobil yang kini sudah semakin menjauh dari tempat awalnya.

"Nee Takeshi, apa yang sebenarnya terjadi di sana? Sesaaat aku merasakan hawa pekat di sana." tanya Rika setelah memastikan mobil Riku dan Tenn menjauh.

"Asmodeus berhasil lolos bersama dengan 3 iblis lainnya. Gomen, aku terlambat menyadarinya dan Shinta akhirnya harus terluka dan kehilangan banyak Mana." jawab Takeshi menaruh Shinta di bawah dan memeriksa keadaannya.

"Kau ini sama saja dengan anak bungsumu, suka menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi. Aku sering mengatakan hal ini kepada kalian bukan? Jangan salahkan diri sendiri atas apa yang menimpa kalian karena itu semua adalah takdirnya. Percayalah, jika itu sudah terjadi karena kehendak takdir, maka itu adalah jalan yang terbaik." omel Rika dengan berkacak pinggang.

"Arigatou Rika, aku tidak menyesal melanggar larangan itu. Kau memang wanita yang tepat untuk menjadi pendampingku sampai maut memisahkan kita. Hontouni arigatou, Rika. Aishiteru yo." kata Takeshi memegang tangan Rika.

Rika awalnya menatap kebingungan, namun sesaat kemudian dia tersenyum manis dan membalas genggaman tangan Takeshi. "Ha'i, seharusnya aku yang berterima kasih karena kau sudah membuatku percaya tentang cinta lagi. Kimi no aishiteru, Takeshi."

Di sisi lain, lebih tepatnya di kantor militer, akai ryuu sedang berkumpul di kantor mereka seperti biasa. ada yang bermain game, ada yang mengerjakan laporan misi, ada yang membersihkan senjata kesayangannya dan ada yang melamun dengan wajah yang sedikit muram. 

Terungkap #NewVersion (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang