"Aku suka wajahmu Riku-shounen. Aku tidak menyangka jika aku salah sasaran, tapi aku cukup beruntung karena bisa melihat raut wajah itu di wajahmu."
Riku menatap ke arah suara dan dia mendapati Asmodeus yang datang bersama dengan banyak manusia di belakangnya.
"Kau... jadi kau yang melemparkan tombak itu ke Shinta? Asmodeus." kata Riku geram dan dia mulai berdiri menghadapi Asmodeus.
Anggota militer yang lain ingin menghampiri Riku, namun mereka sedikit takut karena yang di depan Riku saat ini adalah Asmodeus.
"Jaka-san, pergi ke tenda medis dan ambil alih lah jasad Shinta. Biar aku yang hadapi." Jaka tidak bisa berkata apapun karena dia sendiri juga takut kepada Asmodeus.
Keduanya berhadapan dan saling memancarkan aura hitam yang sama-sama pekatnya. Mereka yang tidak bisa menahannya akan langsung pingsan karena kepekatan aura keduanya.
"Saatnya serius." Riku pun berdiri 5 meter dari Asmodeus. Asmodeus menatap Riku penuh kebencian karena melihat diri Reika di dalam diri Riku walau ada yang berbeda.
"Otou-sama, panggil Tenn-nii dan kita akan selesaikan hari ini juga." ucap Riku tanpa mengalihkan pandangannya dari Asmodeus di hadapannya dan mengambil Pedang Kehancurannya.
"Wakatta, kau hati-hati." Takeshi berteleport ke bunker untuk memanggil Tenn.
Cincin ruby yang ada di tangan Riku kini sudah hancur karena kekuatan iblis Riku yang meluap keluar. Banyak sekali orang yang pingsan karena aura kekuatan Riku yang sangat besar, bahkan setara dengan Asmodeus atau mungkin lebih kuat.
"Kau benar-benar menjengkelkan, nak. Sama seperti anak bernama Reika itu." kata Asmodeus yang melihat siluet Reika di belakang Riku.
Tenn akhirnya datang ke medan pertempuran bersama Takeshi dan dia nyaris pingsan jika tidak menjaga kesadarannya. Betapa terkejutnya dia saat melihat Riku berhadapan langsung dengan Asmodeus dengan mengeluarkan aura kekuatan yang sangat kuat.
"Tenn, ingat kalau tugasmu hanya membantu Riku membuka pintu penjara di alam neraka. Jangan melakukan hal lain, mengerti?" perintah Takeshi menciptakan pelindung berlapis yang cukup kuat untuk menahan kekuatan besar.
"Demo Otou-sama, bagaimana dengan Riku?" tanya Tenn khawatir dengan adik kembarnya.
"Dia bukan adikmu yang dulu, Tenn. Dia bukan adik yang harus di lindungi lagi seperti dulu." kata Takeshi serius. Tenn sesaat memandang kembarannya sebelum mulai mengumpulkan Mana untuk membantu Riku.
'Kau harus berhasil tanpa terluka, Riku. Izumi sudah kehilangan salah satu sosok yang berharga, jangan sampai kau menyusul Shinta.' batin Takeshi yang terus mengawasi Riku dari jauh sembari terus fokus mempertahankan pelindung.
Kembali ke pusat pertempuran yang bahkan belum dimulai lagi. Riku dan Asmodeus masih sama-sama diam, memperhatikan satu sama lain dan bersiap untuk bertempur.
Dari kejauhan, ternyata 3 iblis lainnya memperhatikan bagaimana jalannya pertempuran tanpa ada niatan melerai ataupun membantu karena mereka tidak ingin terkena getahnya.
"Asmodeus terlalu gegabah, kan?" tanya Satan yang memperhatikan sembari merebahkan diri dengan santai.
"Jangan ditanya. Asmodeus memang seperti itu, sudah Lucifer peringatkan pun masih saja dilanggar." balas Beelzebub tidak memperdulikan apa yang Asmodeus lakukan.
"Sudahlah, lagipula Lucifer akan membukakan pintu sebentar lagi. Selagi menunggu, kenapa tidak menonton saja? Apa kalian tidak penasaran dengan kekuatan Nanase-shounen?" mendengar saran dari Leviathan, kedua iblis yang awalnya bersantai tanpa memperhatikan pertarungan pun akhirnya tertarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terungkap #NewVersion (Complete)
FanfictionStatus : Tamat Terungkapnya identitas dari seorang pemuda yang memiliki banyak sekali rahasia. ### Jika ada kesamaan mohon dimaafkan. Karakter milik ©BandaiNamcoEntertaiment.Inc Amy hanya meminjam karakter dan cerita hasil pemikiran Amy. Publish :...